Pertemuan Pengusaha Umroh, Haji, dan Wisata Muslim Internasional : Indonesia sebagai Pemain Kunci

Diposting oleh Jurnalis Intern Ameyliarti Bunga Lestari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan jasa perjalanan umrah dan haji mendorong para pelaku industri di ekosistem haji dan umrah untuk saling berbincang dan membangun kemitraan.

Direktur Utama Perusahaan Alia, Joko Asmoro mengatakan, motivasinya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji dan umrah, serta mencari sumber keuangan di dalamnya.

Salah satu pertemuan tersebut adalah Pameran Internasional Islamic Expo yang diselenggarakan di Hall Jakarta Convention Center. “Acara ini merupakan pertemuan para pelaku usaha umrah, haji, dan pariwisata muslim dari berbagai negara. Mereka datang bertemu di sini untuk bertukar pikiran,” ujarnya. saat bertemu di lokasi kejadian.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari Asia, Asia Tengah, Timur Tengah, Afrika dan Eropa, dengan fokus pada pertukaran ide dan inovasi di bidang pariwisata syariah. Joko mengatakan Indonesia mempunyai peran penting karena 63,3% dari seluruh jemaah haji berasal dari wilayah ini.

“Kemampuan kita bukan hanya soal bisnisnya saja, tapi juga kerjasama yang lebih baik lagi kedepannya para peserta,” tambah Joko.

Joko mengatakan produk baru Indonesia bisa diekspor ke banyak negara, termasuk Arab Saudi dan negara-negara di Afrika. “Mudah-mudahan produk baru Indonesia juga masuk ke Arab Saudi dan negara lain,” kata Joko.

Joko juga menyampaikan suksesnya penyelenggaraan haji, meski ada beberapa kendala seperti penundaan penerbangan yang masih perlu diatasi. “Prinsipnya bisa dikatakan berhasil. Mungkin ada kekurangan yang perlu diperbaiki, tapi itu wajar,” ujarnya.

Namun, dia membantah banyak permasalahan yang terjadi. “Terkadang kita juga mengalami penundaan penerbangan pada hari libur khusus haji, penundaan karena kemacetan, dan lain-lain,” jelas Joko.

Joko menambahkan, pihaknya tidak terlibat dalam angkutan haji ilegal. Joko berkata: “Saya tidak terlibat, maaf, saya hanya terlibat dalam kepengurusan.

Semoga pertemuan ini dapat mempererat kerja sama negara-negara di industri pariwisata syariah, memberikan dampak positif bagi perekonomian, dan meningkatkan pembangunan ekonomi masing-masing negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *