Reporter TribuneNews24.com, Fahdi Fahlveer melaporkan
TribuneNews.com, Jakarta – Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Kebudayaan India Gajendra Singh Shekawat, Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Jan secara resmi mengajukan permintaan pemulangan Pukangan Prasthi.
Hal ini diumumkan dalam pertemuan Menteri Kebudayaan G20 yang diadakan di Salvador, Bahia, Brazil.
Permintaan ini mewakili komitmen penuh Indonesia untuk mengembalikan artefak budaya bernilai sejarah tinggi menjadi identitas negara.
“Pemulihan Maklumat Pukangan merupakan langkah penting dalam mereklamasi sebagian sejarah dan identitas budaya kita,” kata Fadli dalam keterangan tertulis, Minggu (11/10/2024).
Prasasti Pukangan yang dikenal juga dengan sebutan ‘Batu Airlanga’ atau ‘Batu Kalkuta’ merupakan prasasti abad ke-11 yang ditugaskan oleh Airlanga, salah satu penguasa terbesar di Pulau Jawa.
Prasasti ini mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Jawa, khususnya pemerintahan Raja Erlanga, serta tatanan politik dan agama pada masa itu.
Pada awal abad ke-19, prasasti tersebut ditemukan oleh Letnan Gubernur Inggris Stamford Raffles, yang memerintah Jawa pada tahun 1811-1816, dan dikirimkan sebagai hadiah kepada Lord Minto, Gubernur Jenderal Inggris di India pada saat itu.
Sejak itu, prasasti tersebut tetap berada di India dan sekarang disimpan di Museum India di Kolkata.
“Selain nilai sejarah yang luar biasa dari tanah air ini, juga mempererat persahabatan budaya kedua negara,” ujarnya.
Fadli mengusulkan agar SK tersebut diserahkan secara resmi saat Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke India pada awal tahun 2025.
Melalui hal ini, 76 tahun hubungan diplomatik kedua negara telah selesai.
“Kami berharap India memberikan dukungan kepada negara ini sebagai tanda komitmen kita bersama terhadap pentingnya melestarikan warisan budaya,” ujarnya. Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli John pada pertemuan Menteri Kebudayaan G20 di Salvador da Bahia, Brasil. (Spesial)
Upaya repatriasi juga didukung oleh prinsip Jalur Budaya Kashi yang disepakati pada pertemuan para menteri kebudayaan G20 India tahun 2023, yang mendorong pengembalian artefak budaya ke negara asal mereka.
India dapat mendukung langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembalikan Prasasti Pukangan ke lokasi semula, serta mendorong pembentukan tim gabungan untuk melakukan kajian dan memfasilitasi proses tersebut. Fadli juga menyarankan agar Indonesia dan India bersama-sama memimpin pengembalian artefak budaya ke negara lain seperti Inggris dan Belanda.
Banyak artefak berharga dari India dan Indonesia yang masih tersimpan di negara-negara tersebut.
“Untuk memulihkan keadilan sejarah, kita harus secara kolektif memperkuat seruan untuk mengembalikan warisan budaya negara-negara tersebut ke tempat asalnya,” ujarnya. Selain repatriasi, Kementerian Kebudayaan Indonesia dan India sepakat untuk memperkuat kerja sama seni budaya, program restorasi warisan budaya Hindu-Buddha, serta pertukaran dan konsorsium budaya.