Pertaruhkan 13 Tahun Kariernya di Militer AS demi Dukung Gaza, Perwira AD Amerika Mundur: Saya Malu

TRIBUNNEWS.com – Mayor Harrison Mann, seorang perwira Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang bertugas di Badan Intelijen Pertahanan (DIA), memilih mengundurkan diri dari jabatannya untuk mendukung Gaza.

Ia resmi mengundurkan diri dari DIA pada November 2023, mengakhiri 13 tahun karirnya di militer AS.

Menurut The Guardian, Mann menjadi pejabat DIA pertama yang mengundurkan diri atas nama Gaza.

Selain mendukung Gaza, Mann mengundurkan diri karena dukungan AS terhadap genosida Israel terhadap warga sipil Palestina.

Meski mengundurkan diri mulai November 2023, Mann baru-baru ini membicarakannya sambil mempertimbangkan berbagai hal.

“Saya takut, takut melanggar aturan profesional kami. Takut mengecewakan karyawan yang saya hormati.’

“Kamu takut ditipu. Saya yakin sebagian dari Anda akan merasakan hal yang sama ketika membaca ini,” kata Mann dalam suratnya yang dibagikan kepada rekan-rekannya namun diposting di akun LinkedIn miliknya pada Senin (13/5/). ). 2024).

Mann mengatakan dia “malu dan sangat bersalah” menyadari bahwa dia telah membantu mengembangkan kebijakan AS yang menurutnya berkontribusi terhadap genosida warga Palestina di Gaza.

“Pada titik tertentu – apa pun alasannya – Anda akan mengusulkan kebijakan yang memungkinkan terjadinya kelaparan massal pada anak-anak,” ujarnya, seperti dilansir Palestine Chronicle.

“Kebijakan yang tidak pernah terlintas dalam pikiran saya dalam enam bulan terakhir adalah dukungan tanpa syarat (dari AS) kepada pemerintah Israel.”

“Di mana kebijakan ini memungkinkan dan memungkinkan terjadinya pembunuhan dan kelaparan terhadap ribuan warga Palestina yang tidak bersalah,” jelasnya.

“Sebagai keturunan Yahudi Eropa, saya dibesarkan dalam lingkungan moral yang tidak kenal ampun ketika isu pembersihan etnis dibahas, apalagi jika kita harus mengambil tanggung jawab itu,” ujarnya.

Saat dihubungi New York Times soal suratnya, Mann membenarkan bahwa dialah yang menulisnya.

Namun dia enggan berkomentar lebih lanjut dan meminta media menghubungi DIA secara langsung.

DIA sendiri menyatakan pengunduran diri pegawainya merupakan hal yang wajar.

Pihak organisasi juga menyebut pengunduran diri tersebut dilatarbelakangi berbagai alasan dan motif.

“Pengunduran diri pegawai merupakan hal yang biasa terjadi di DIA, sama seperti di organisasi lainnya. Dan para karyawan mengundurkan diri karena berbagai alasan dan motivasi,” kata seorang pejabat DIA kepada Reuters.

FYI, Mann bukanlah orang baru di militer AS.

Dia mengabdi pada negara selama 13 tahun.

Mann menghabiskan separuh dari 13 tahun karirnya secara eksklusif di Timur Tengah dan Afrika.

Ia juga bertugas di Kedutaan Besar AS di Tunisia. PBB akan menjadi tuan rumah sesi ini

Sementara itu, Pengadilan Tinggi PBB menyatakan akan mempertimbangkan permintaan Afrika Selatan untuk memberlakukan perintah darurat kepada Israel untuk menghentikan serangan terhadap Rafah pada Kamis (16/5/2024) dan Jumat (17/5/2024).

Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag akan mendengarkan pengajuan pengacara Afrika Selatan pada hari Kamis, diikuti dengan tanggapan Israel pada hari berikutnya, Al Arabiya melaporkan.

Awal bulan ini, Afrika Selatan mengajukan petisi kepada Mahkamah Internasional untuk memberikan tindakan sementara sehubungan dengan serangan terhadap Rafah.

Afrika Selatan meminta pengadilan memerintahkan Israel untuk “segera menarik diri dan menghentikan agresi militernya”.

Afrika Selatan juga meminta pengadilan untuk meminta Israel mengambil “semua tindakan efektif” untuk memfasilitasi akses bantuan kemanusiaan “tanpa hambatan” ke Gaza.

Sekitar 450.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah dalam beberapa hari terakhir dan sekitar 100.000 dari Gaza utara.

Sementara itu, badan-badan PBB telah memperingatkan bahwa “tidak ada tempat yang aman” di wilayah tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Rabu bahwa setidaknya 35.173 orang, sebagian besar dari mereka warga sipil Palestina, tewas dalam perang paling berdarah di Gaza.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *