Pertamina Sebut IAF 2024 Beri Keuntungan sebagai Peluang Bisnis di Afrika

TRIBUNNEWS.COM – Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero), Saliyadi Saputra mengatakan Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 merupakan peluang untuk meningkatkan bisnis di Afrika.

IAF 2024 merupakan perhelatan kedua yang fokus utamanya pada empat bidang prioritas yaitu pangan, energi, kesehatan, dan mineral.

“Ini tentu sangat baik bagi kami, apalagi ini merupakan inisiatif dari pemerintah agar kami bisa lebih agresif mencari sesuatu di Afrika,” kata Saliyadi, dikutip dari tayangan kanal YouTube Compass TV, Rabu (9 /4). /2024).

“Tidak hanya dari seberang sungai ya, tapi mungkin juga di sektor hilir dan banyak perusahaan lainnya, di mana kita bisa melihat ancaman dan peluang untuk pengembangan bisnis lebih lanjut di Afrika,” lanjut mereka.

Dalam hal ini, Saliyadi mengatakan Pertamina sudah memiliki bisnis di Afrika.

Ia mengatakan, Pertamina sudah kurang lebih 10 tahun menjalankan bisnisnya di Afrika di bidang hulu atau hilir yang digunakan untuk mengolah minyak dan gas.

“Jadi kita punya lebih banyak minyak dan cadangan di Afrika, di Afrika, Nigeria, Angola, Namibia, Gabon dan bahkan di Tanzania,” kata Saliyadi.

Dengan begitu, Pertamina akan lebih mengembangkan usahanya di kawasan sungai.

Namun, dia tidak bisa mengesampingkan pengembangan bisnis di bidang lain.

“Kami juga melihat peluang berbeda di sektor energi lainnya, khususnya panas bumi dan gas untuk pembangkit listrik,” jelasnya.

Dia menambahkan: “Mungkin kita melihat peluang energi panas bumi di Kenya. Gas untuk pembangkit listrik membantu menghasilkan listrik di Afrika Selatan dengan menggunakan gas, dan kita juga melihat listrik di Mozambik. Kita sedang mempelajarinya bersama.”

Terkait perkembangan bisnis Pertamina di Afrika, Saliyadi mengungkapkan pihaknya telah menjalin berbagai perjanjian dengan berbagai negara.

“Kemarin di hari kedua International Labour Forum, kami telah menandatangani nota kesepahaman tentang peningkatan kapasitas dengan Tanzania, dimana Pertamina akan memberikan pelatihan untuk memahami industri migas.”

Kemudian untuk gas untuk pembangkit listrik, kami juga akan menyelesaikan studi bersama dengan Afrika Selatan karena Afrika Selatan akan menjadi pengguna listrik yang saat ini kami coba hasilkan dari gas menjadi listrik, tambahnya.

Dengan berkembangnya perdagangan tersebut, Saliyadi berharap hubungan diplomasi Indonesia dan Afrika semakin kuat.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Nikki Widyawati mengatakan peluang bisnis dan kerja sama antara Indonesia dan Afrika semakin meningkat.

Apalagi dalam konteks kebutuhan energi kedua belah pihak yang terus meningkat, serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, jelas Nikkei, dikutip Kompas.com, Rabu (9/4/2024).

Lebih lanjut Nikkei menjelaskan, Pertamina kini berupaya mencari blok-blok potensial untuk mengembangkan berbagai sektor energi di Afrika.

Menurutnya, negara-negara di Afrika memiliki sumber daya mineral yang besar seperti Indonesia.

Ia menyimpulkan, “Masih banyak peluang kerja sama untuk meningkatkan perekonomian negara sekaligus menciptakan peluang.”

(mg/tiara ika maharani)

Penulis merupakan mahasiswa magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *