Pertama Kali, Rudal Katyusha Hizbullah Hantam Neot Mordechai, Balas Serangan Israel di Kota Qabriha

TRIBUNNEWS.COM – Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah melancarkan serangan terbarunya sebagai pembalasan terhadap Israel.

Dalam serangan terbarunya, Hizbullah menambahkan pemukiman Neot Mordechai ke dalam daftar sasarannya untuk pertama kalinya.

Rentetan roket Katyusha ditembakkan ke Neot Modechai, yang terletak hanya 6 kilometer (3,7 mil) dari perbatasan Lebanon-Israel, pada Rabu (9 April 2024).

Serangan ini dilakukan sebagai respons atas serangan pasukan Israel di kota Qabriha dan desa-desa selatan lainnya pada hari yang sama.

Penembakan Israel terhadap kota Qabrikha di Lebanon selatan menyebabkan seorang wanita tewas dan dua lainnya terluka, termasuk seorang anak berusia 12 tahun, kata kementerian kesehatan Lebanon dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataan terpisah, kementerian mencatat bahwa serangan udara Israel di kota Houla, Lebanon selatan, melukai tiga orang.

Hizbullah juga dilaporkan melakukan serangan terhadap beberapa posisi militer Israel, termasuk lokasi artileri di pangkalan militer Zaura dan posisi militer di barak militer Zarit.

Daerah lain yakni Marj, Sumaqa dan Ras al-Ein juga terkena serangan roket dari Hizbullah, mengutip Al Mayadeen.

Dalam operasi sebelumnya, media Hizbullah merilis rekaman yang menargetkan posisi, barak, dan peralatan pengawasan Israel di sepanjang perbatasan selatan Lebanon.

Sementara itu, militer Israel mengumumkan telah mendeteksi serangkaian roket yang ditembakkan dari Lebanon ke Galilea Atas.

The Times of Israel melaporkan, mengutip pihak militer: “Serangkaian sekitar 30 roket ditembakkan dari Lebanon ke daerah Galilee Hand sore ini.” Sebuah bangunan tempat tinggal Manara terbakar setelah terkena roket Hizbullah

Sebelumnya pada hari itu, Hizbullah meluncurkan serangkaian kegiatan untuk mendukung rakyat Palestina.

Dalam operasi yang dilakukan pada Selasa (3/9/2024), pejuang Hizbullah menyerang sebuah bangunan yang ditempati pasukan pendudukan Israel di pemukiman Manara.

Bangunan itu mengalami kebakaran besar setelah serangan Israel.

Sementara itu, Unit Media Militer Hizbullah membenarkan adanya korban jiwa di antara mereka yang berada di dalam gedung.

Kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah serangan lintas batas antara kedua pihak.

Ketegangan meningkat di wilayah tersebut setelah terbunuhnya dua pemimpin perlawanan, Haniyeh dan Fuad Shukr.

Sebagai tanggapan, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan serangan balik terhadap Israel.

Janji Hizbullah menimbulkan kekhawatiran di beberapa bidang.

Ketakutan dapat memicu konflik regional yang lebih luas dan komprehensif.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait Hizbullah dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *