Tribunnews.com-Syria, pemimpin pemerintahan baru, Ahmed al-Shara, dan Abu Muhammad Aljulan, mengadakan pertemuan dengan delegasi kekuatan demokrasi Suriah (Suriah) pada hari Senin.
Pertemuan ini menunjukkan langkah pertama mencoba dialog antara dua bagian yang punya waktu.
Pertemuan di Damaskus adalah bisnis pertama al-Shara dengan para pemimpin Kurtika, pada 8 Desember 2024 dengan Bashar al-Assad.
Perwakilan resmi Suriah, yang menanyakan namanya, bukan pernyataan yang jelas bahwa percakapan itu secara positif.
“Ini adalah pertemuan yang tepat sebagai dasar untuk dialog di masa depan,” katanya seperti yang dilaporkan Presiden Agencine France pada hari Selasa, 31 Desember 2024. Kesiapan sdf di pemerintahan
Sebelumnya, SDF dan pihak lain menunjukkan struktur pemerintah Suriah yang baru.
Namun, proses ini masih di baris pertama.
Sama seperti para pihak sepakat untuk melanjutkan pertemuan, untuk mencapai pemahaman lebih lanjut di masa depan.
Pertemuan ini menerima ketegangan pusat antara pejuang Kurdika, termasuk sia -sia di Amerika dan di Suriah utara.
Melawan aliansi bersenjata, Hayat Tahrir al-Fals (HTS), dipimpin oleh al-Shara, tiba-tiba menyerang tentara Suriah yang mengikuti Damaskus, Suriah, yang menyebabkan Damaskus, yang menyebabkan pemerintahan Damaskus.
Setelah jatuhnya rezim Assad, Turki mencoba menjalin hubungan dekat dengan pangeran Suriah yang baru, al-Shara.
Tetapi Türkiye menganggap SDF dan unit -unitnya seperti Divisi Perlindungan Rakyat Kurta (YPG), seperti ancaman terhadap kerajaan negaranya.
SDF, yang didominasi oleh kelompok etnis Kurdi, masih mengendalikan Suriah, yang paling, termasuk karya Gary Ez Zor.
Wilayah ini adalah bagian dari pemerintah independen yang didirikan oleh Kurdi setelah pasukan presiden Assad ditunda ke sebagian besar negara pada tahun 2011 di Suriah pada awal Perang Sipil. Konten ini dalam kecerdasan buatan (AI).