Pertama Kali dalam 25 Tahun, Virus Polio Muncul di Gaza, PBB: Hamas-Israel Harus Gencatan Senjata

TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekretaris Jenderal PBB), Antonio Guterres, menyerukan gencatan senjata segera agar petugas kesehatan dapat memberikan vaksin polio di Jalur Gaza.

Seruan tersebut menyusul ditemukannya infeksi polio pertama pada seorang anak berusia 10 bulan di Jalur Gaza dalam 25 tahun terakhir.

“Mari kita perjelas: vaksin utama melawan polio adalah perdamaian dan gencatan senjata segera karena alasan kemanusiaan,” kata Antonio Gutteres pada Jumat (16/8/2024).

“Bagaimanapun, gencatan senjata terhadap vaksin polio sangat penting. Tidak mungkin melakukan kampanye vaksinasi polio dalam keadaan perang yang terjadi di mana-mana,” lanjutnya.

Antonio Guterres menekankan perlunya upaya besar-besaran, terkoordinasi dan mendesak bagi anak-anak untuk mencegah dan membatasi penyebaran virus polio di Gaza.

“PBB berencana meluncurkan kampanye vaksinasi besar-besaran terhadap polio, menargetkan lebih dari 640.000 anak di bawah usia sepuluh tahun,” kata Al Arabiya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menjelaskan siap memberikan vaksin polio.

“WHO telah setuju untuk menyediakan 1,6 juta dosis, dan Dana Anak-anak UNICEF (UNICEF) akan mengoordinasikan pengiriman vaksin dan peralatan pendingin, sementara Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menyetujuinya. “Tim medis siap memberikan vaksin,” ujarnya.

Antonio Gutteres dalam keterangannya mengatakan, virus polio tercipta karena kondisi Jalur Gaza yang sangat kotor dan fasilitas sanitasi yang hancur akibat pemboman besar-besaran yang dilakukan Israel.

“Penemuan virus polio dalam sampel air limbah dari kota Khan Yunis (di selatan) dan Deir al-Balah (di tengah) Jalur Gaza telah menimbulkan kekhawatiran karena ratusan ribu anak di Gaza berisiko terkena penyakit ini. virus polio,” katanya.

“Sistem kesehatan, air dan sanitasi di Gaza telah hancur, sementara sebagian besar rumah sakit dan fasilitas perawatan primer tidak dapat berfungsi, dan masyarakat Palestina terus-menerus mengungsi demi keselamatan,” tambahnya, Anadolu Agency melaporkan.

Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah mengkonfirmasi kasus pertama infeksi virus polio di kota Deir al-Balah, yang menginfeksi seorang anak berusia 10 bulan yang belum menerima dosis vaksin polio. Korban tewas di Jalur Gaza

Saat ini, Israel terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat hingga lebih dari 40.000 orang dan 92.401 lainnya luka-luka antara Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (16/8/2024). dan 1.147 orang tewas di wilayah Israel, seperti dikutip Euro News.

Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza sebelumnya setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan operasi banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan sekitar 120 sandera masih hidup atau mati dan masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *