TRIBUNNEWS.COM – Arab Saudi menunjuk duta besar baru untuk Suriah pada Minggu (26/5/2024).
Saudi Press Agency melaporkan bahwa duta besar baru Arab Saudi untuk Suriah adalah Faisal Al Mujfel.
Ini adalah pertama kalinya Arab Saudi menunjuk duta besar untuk Suriah sejak memutuskan hubungan dengan Damaskus pada tahun 2012.
Seperti diberitakan AP News, keputusan tersebut juga diambil setahun setelah Suriah diangkat kembali menjadi anggota Liga Arab yang beranggotakan 22 negara.
Tahun lalu, Suriah membuka kembali kedutaan besarnya di Riyadh dan menunjuk Ayman Susan sebagai duta besar.
Hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Suriah awalnya memburuk setelah pecahnya perang saudara di Suriah pada tahun 2011, yang menyebabkan runtuhnya protes rakyat.
Menurut Jurist.org, perang tersebut menyebabkan jutaan orang mengungsi.
Selain itu, perang juga telah menciptakan krisis kemanusiaan dan ekonomi di Suriah.
Akibat perang tersebut, Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya akhirnya memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada tahun 2012.
Kemudian pada bulan Februari 2023, gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki dan Suriah utara, membuka jalan bagi banyak negara Arab untuk memulihkan hubungan dengan Assad.
Terbukanya hubungan antara Riyadh dan Damaskus menandai perkembangan paling signifikan dalam upaya negara-negara Arab memulihkan hubungan dengan Presiden Bashar al-Assad.
Dalam upaya untuk berdamai dengan Assad, The Cradle melaporkan bahwa Damaskus diundang ke pertemuan Liga Arab tahun lalu setelah diskors dari keanggotaannya selama 12 tahun.
Arab Saudi kemudian setuju untuk membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus pada tahun 2023.
Ini adalah salah satu perjanjian antara Iran dan Arab Saudi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait Arab Saudi dan Suriah