TRIBUNNEWS.COM – Hubungan terkini antara pelatih Barcelona Javi Hernandez dan presiden klub Joan Laporta sedang hangat diperdebatkan.
Hubungan kedua belah pihak diyakini sempat mencapai titik terendah setelah membaik beberapa waktu lalu.
Setelah memutuskan mundur pada pertengahan musim, Xavi dan Barcelona sepakat untuk kembali bekerja sama pada musim depan.
Hanya pada edisi terakhir disebutkan hubungan resmi Xavi dengan Barcelona putus, sehingga ia akan dipecat pada akhir musim ini.
Perselisihan dalam hubungan Xavi, terutama dengan presiden Barcelona Joan Laporta, diduga disebabkan oleh ucapan kasar sang pelatih. Pelatih Barcelona asal Spanyol Xavi menghadiri pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Shakhtar Donetsk dan Barcelona pada 7 November 2023 di Hamburg, Jerman utara. AFP)
Xavi secara tidak langsung membeberkan permasalahan di Barcelona yang belum banyak diketahui orang.
Xavi melakukan selebrasi usai kemenangan 2-0 Barcelona atas Almeria, Kamis (16 Mei 2024).
Tanggapan Xavi dipertanyakan apakah dia bisa membawa Barcelona kembali ke perebutan gelar.
Baru setelah Xavi mengungkit masalah ekonomi Barcelona, Laporta dianggap marah.
“Kami mencoba bersaing dengan Real Madrid dan saya pikir para penggemar harus memahami bahwa situasinya sangat sulit,” kata Xavi, pemain sepak bola asal Spanyol.
“Terutama karena faktor ekonomi, situasi kita sekarang berbeda dibandingkan 25 tahun lalu, dan kita tidak bisa keluar dari situasi ini sekarang,” ujarnya.
“Situasi kami berbeda dengan klub lain dan situasi keuangan mereka mungkin lebih menguntungkan.”
“Fans Barcelona harus memahami bahwa bukan berarti kami tidak ingin bermain, tapi itulah kenyataannya dan kami memerlukan stabilitas dan waktu untuk terus bermain,” tambahnya.
Ucapan Xavi seolah menyulut lumpur yang merusak hubungannya dengan Barcelona.
Banyak media olahraga Spanyol pun sepakat bahwa kata-kata kasar Xavi telah merusak hubungannya dengan Laporta.
Banyak media Spanyol yang memberitakan bahwa Barcelona akan memutuskan memecat mereka setelah musim ini berakhir.
Jika benar, momen dramatis tersebut tampaknya akan mengubah perjalanan Xavi ke musim penuh keduanya di Barcelona.
Xavi seolah kehilangan kepercayaan klub usai menjuarai Liga Spanyol musim lalu. Juan Laporta adalah presiden Barcelona. (Tweet oleh Joanne Laporta)
Ejekan dan cercaan Harvey yang sering terdengar sepertinya merupakan kesalahannya.
Sementara Xavi dengan berani mengangkat berbagai persoalan di Barcelona, Laporta tampak lebih bersabar sebagai presiden.
Pasalnya, sang pelatih sendiri memang punya hobi, yakni membeberkan aib dan kekurangan Barcelona dalam beberapa tahun terakhir.
Tak heran, surat pemecatan ini disiapkan Laporta untuk memecat Xavi sebagai pelatih di akhir musim.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)