TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Timnas U23 Indonesia Shin Tae-yong mengajukan tawaran jelang laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U23 2024 melawan Irak pada Kamis (2/5/2024) malam, mulai pukul 22.30 WIB.
Usulan Shin Tae-yong salah satunya menyinggung peran wasit dan pemain selama berada di lapangan.
Pada laga Indonesia kontra Irak U23, Majed M Alshamrani akan berperan penting sebagai wasit.
Wasit asal Arab Saudi akan dibantu oleh dua anggota lainnya, Hesham Mohammed (Asisten 1) dan Omar Ali Aljamal (Asisten 2).
Posisi wasit VAR kemudian diserahkan kepada Abdullah Dhafer dan Sivakor Pu-Udom.
Maka sebelum pertandingan, Shin Tae-yong meminta seluruh pemain dan wasit untuk saling menghormati.
Pelatih berusia 53 tahun itu berharap sikap saling menghormati ini bisa meredam insiden buruk antara wasit dan pemain. Sivakorn Pu-Udom (Instagram / @asianfootballarena)
Pesan yang dibenarkan Shin Tae-yong tersebut tentu saja berdasarkan situasi pada laga-laga sebelumnya.
Apalagi, kehadiran wasit Sivakor Pu-Udom pun menjadi perbincangan hangat timnas U23 Indonesia.
Ya, wasit Thailand beberapa kali mengambil keputusan kontroversial saat Marselino Ferdinan dkk gagal mencapai final Piala Asia U23 2024.
Timnas U23 Indonesia harus mengubur impian tampil di final, kalah dari Uzbekistan 2-0.
Dalam kekalahan tersebut, terdapat beberapa keputusan kontroversial yang melibatkan wasit asal Thailand.
Maka jangan sampai kejadian serupa terulang kembali, setiap elemen dalam pertandingan Irak kontra Timnas Indonesia U23 diharapkan saling menghargai satu sama lain.
“Saya ingin semua tim saling menghormati,” kata Shin Tae-yong kepada Bolasport.
Para pemain harus menghormati wasit dan wasit harus menghormati pemainnya.
“Demikian pula, pemain harus menghormati semua staf dan anggota tim.
“Jika kita menghormati satu sama lain, tidak ada hal buruk yang akan terjadi.”
Arsitek Korea Selatan berharap “inilah maksud saya”.
Wasit Sivkor Paman Udom
Fakta baru menegaskan wasit VAR Sivakorn Pu-Udom punya rekor buruk di laga domestik, Liga Thailand.
Sivakorn Pu-Udom telah digugat oleh Lamphun Warriors karena kelalaiannya bertindak sebagai wasit VAR, yang menimbulkan serangkaian kontroversi saat itu.
AFC baru-baru ini merilis daftar wasit Piala Asia U23 2024 antara Indonesia dan Irak. Wasit Thailand Sivakorn Pu-udom berbicara dengan pemain Suriah dan India saat pertandingan Grup B Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Suriah vs India di Stadion Al-Bayt di al-Khor, utara Doha, 23 Januari 2024. (KARIM JAAFAR / AFP )
Yang membuat heboh suporter Indonesia, tantangan perebutan juara ketiga Piala Asia U23 2024 kembali ada pada Sivakorn Pu-Udom.
Wasit Thailand juga bertugas di belakang ruang VAR pertandingan yang akan dimainkan di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha, Qatar pada Kamis (2/4/2024) pukul 22.30 WIB.
Sivakorn Pu-Udom saat ini berstatus “buronan” Indonesia setelah dua kali menjalani VAR saat Garuda Muda melawan Qatar dan Uzbekistan di semifinal.
Kemarahan suporter Indonesia mereda setelah Rafael Struick dkk. Kalah dari Qatar 0-2 di babak penyisihan grup. Ada banyak keputusan kontroversial dari ruang VAR.
Timnas U23 Indonesia mendapat keputusan kontroversial melalui VAR.
Hal serupa juga terjadi saat Indonesia kalah 2-0 dari Uzbekistan pada Senin (29/4/2024) di semifinal Piala Asia U23 2024.
Pekerjaan Sivakorn Pu-Udom yang saat itu juga menjabat sebagai wasit VAR mendapat banyak perhatian selain Shen Yinhao yang menjadi wasit utama.
Sederet kontroversi pun muncul pada laga Indonesia kontra Uzbekistan yang tak lepas dari kerja apik kedua wasit.
Dan fakta mengejutkan terungkap dimana Sivakorn Pu-Udom dilaporkan oleh Lamphun Warriors pada Liga Thailand musim 2022/2023.
Bermula saat Lamphun Warriors bertemu Khon Kaen United.
Saat itu, Sivakorn Pu-Udom menjadi wasit VAR sedangkan pertandingan dipandu Songkran Boonkiat.
Menurut Thaipost, tensi permainan yang tinggi menyebabkan banyak pelanggaran dan kepemimpinan Songkran Boonkiat di lapangan jauh dari kata memuaskan.
Puncaknya terjadi saat Lamphun Warriors yang saat itu didukung mantan pemain Barcelona Jeffren Suarez mendapat hadiah penalti.
Namun pada pertandingan ulang terlihat pelanggaran yang dilakukan pemain Lamphun Warriors terhadap pemain lawan masih Fifty-Fifty.
Sayangnya, Sivakorn Pu-Udom yang berada di ruang VAR tidak memanggil Boonkiat untuk melakukan pemeriksaan VAR guna melihat lebih jelas bagaimana pelanggaran tersebut terjadi.
Alhasil adu penalti tetap diberikan dan Lamphun Warriors kalah 1-0.
Menurut pemberitaan media Thailand, Pejuang Lamphun telah mengajukan gugatan terhadap seluruh wasit yang bertugas pada pertandingan tersebut untuk memberikan sanksi.
Tidak dijelaskan sanksi apa yang dijatuhkan oleh Komite Arbitrase Liga Thailand, namun dari kejadian tersebut nampaknya kebiasaan Sivakorn Pu-Udom yang mengabaikan detail kecil pelanggaran sudah terbentuk di kompetisi Lokal.
Tak heran jika suporter Garuda berang dengan Sivakorn Pu-Udom atas kinerjanya sebagai wasit VAR.
(Tribunnews.com/Ipunk, Giri) (Bolasport / Arif Setiawan)