Permintaan Maaf Fajar Alfian usai Gagal Bawa Pulang Trofi Juara Piala Thomas 2024

TRIBUNNEWS.COM – Kapten Piala Thomas Indonesia Fajar Alfian meminta maaf setelah gagal mempersembahkan trofi Piala Thomas 2024.

Diketahui, Indonesia menempati posisi kedua Piala Thomas 2024 setelah kalah 1-3 dari China pada Minggu (5/5/2024).

Di Hi Tech Regional Sports Center di Chengdu, Indonesia, Jonathan Christie hanya berhasil meraih satu kemenangan untuk mengalahkan Li Shifeng 21-16, 15-21, 21-17.

Sementara Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri kalah bersama.

Kini Fajar dan rekan-rekannya kembali ke Indonesia pada Senin (6/5/2024).

Fajar pun meminta maaf dalam jumpa pers yang juga dihadiri Tribunnews.

Indonesia gagal kembali menjuarai Piala Thomas pada 2022 setelah kalah 0-3 dari India.

Saya atas nama teman-teman mohon maaf karena tidak bisa membawa pulang Piala Thomas, kata Fajar kepada WIB, Senin (5/6/2024) malam di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bangui.

Ia menambahkan: “Dia pasti akan dirindukan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh penggemar bulu tangkis. Tapi kami yakin, Insya Allah kami akan memenangkan Piala Thomas dalam dua tahun.” Pemain Indonesia berpose dengan trofi dan medali usai menjuarai final Piala Thomas di Aarhus, Denmark pada 17 Oktober 2021. (Claus Fisker/Ritzau Scanpix/AFP)

Soal gelar Piala Thomas, Indonesia sudah lama memimpikannya.

Terakhir kali Indonesia menjadi juara Piala Thomas adalah pada tahun 2020.

Seolah menantangnya untuk melanjutkan, Fajar kemudian memutuskan bisa membawa pulang trofi Kejuaraan Piala Thomas 2026 di Denmark.

Atlet asal Bandung ini mengatakan, “Saya yakin Piala Thomas akan digelar di Denmark dua tahun lagi. “Jika ada kesempatan untuk mengisi nomor ganda dan lebih banyak teman, saya yakin kami akan melakukannya lebih baik.” Jawa Barat Ke.

Meski tak meraih gelar juara, Fajar tetap mengapresiasi kerja keras rekan satu timnya.

Menurutnya, ia dan pemain lainnya menunjukkan kekompakan dan kerja sama tim yang maksimal.

Menurutnya, menjadi juara di neraka adalah suatu prestasi yang luar biasa.

“Memang benar kami tidak membawa Piala Thomas ke Indonesia, tapi saya bangga dengan tim ini dan saya memberikan apresiasi atas persatuan dan kerja keras seluruh tim.”

“Kami berada di grup yang disebut-sebut dari neraka sejak awal, bersama Inggris, Thailand, dan juga juara India,” kata Fajar. Dia meleset dari sasaran

Upaya PBSI untuk menang gagal karena finis di peringkat kedua Piala Thomas 2024.

Sebelum berangkat ke China, PBSI melalui Ricky Soebagdji selaku Kepala Bagian Pembinaan Sukses berharap Ginting dan kawan-kawan bisa menjuarai Piala Thomas 2024.

“Kami akan menjadi juara pada tahun 2020 dan runner-up pada tahun 2022. Kami berharap Piala Thomas bisa kembali hadir di Indonesia tahun ini.”

Syaratnya, orang-orang itu harus dalam kondisi yang benar-benar bagus dan terlihat ramping, kata Ricky. Kami harus memiliki strategi yang tepat untuk setiap nomor di grup dengan kekuatan seimbang antara India, Inggris, dan Thailand.” . Situs resmi PBSI.

Sayangnya, Indonesia gagal mencapai target juara Piala Thomas 2024.

Bagas/Fiki kecewa dengan peringkat kedua setelah gagal menyumbang poin kemenangan bagi Indonesia.

Mereka pun mengakui hasil tersebut akan menjadi pembelajaran berharga bagi mereka, apalagi dengan debut perdana Piala Bagas/Fikri Thomas pada 2024.

“Semua tim, kami berusaha mengejar ketertinggalan, namun tekanan tidak bisa lepas,” kata Fikri Darumbadminton.

“Ini pelajaran dan pengalaman berharga karena baru pertama kali kami bermain di final Piala Thomas,” imbuhnya.

“Saya tentu kecewa karena kami tidak bisa meningkatkan perolehan medali dari dua tahun lalu,” jawab Bagas.

Meski kalah dari China, Indonesia masih mendominasi trofi Piala Thomas.

Sejak Piala Thomas digelar pada tahun 1949, Indonesia telah meraih 14 gelar juara. Hasil Akhir Piala Thomas 2024

Tiongkok 3-1 Indonesia Shi Yu Chi W. Anthony Sinsuka Ginting 21-17, 21-6 Liang Wei-Keng/Wang Chang vs Fajar Alfian/Mohammed Ryan Ardianto 21-18, 17-21, 21-17 Li Shifeng vs Jonathan Christie 16-21, 21-15, 17- 21 dengan Ji Ting/Ren Xiangyu. Mohammad Shohibul Fikri/Baghas Maulana 21-11, 21-15

(Tribunnews.com/Isnaini/Alfarizy AF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *