Perlu Diversifikasi Sumber Energi, Konflik Timur Tengah Berisiko Buruk ke Ekonomi Indonesia

Laporan Chorul Arifin, Tribun News

TRIBUNNEWS.

Oleh karena itu, konflik Timur Tengah, khususnya konflik Palestina-Israel, harus segera diselesaikan agar perekonomian dunia tidak menghadapi potensi risiko negatif.

Masrofa, pengamat konflik Timur Tengah dan diplomasi Indonesia serta akademisi Universitas Islam Nasional (UIN) Jakarta, mengatakan konflik jangka panjang di Timur Tengah dapat mengganggu perekonomian Indonesia.

Sebab Indonesia merupakan importir minyak dari negara-negara Timur Tengah.

Dalam diskusi “Mengukur Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia” yang diselenggarakan pada 9 September 2024, beliau mengatakan: “Ini menunjukkan bahwa persoalan Palestina tidak boleh ditunda lagi dan Barat harus segera menyelesaikannya melalui Forum Kemerdekaan.”

Dia menjelaskan, konflik yang berkepanjangan hanya akan mengganggu berbagai sektor perekonomian. Misalnya, terganggunya rantai pasok barang dan jasa mengakibatkan harga produk lebih tinggi dan inflasi.

Oleh karena itu, pengakuan tiga negara Eropa yaitu Norwegia, Irlandia, dan Spanyol serta pemberian hak penuh atas Palestina oleh PBB harus menjadi motor penggerak penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Masrofa mengatakan: “Tiga negara Eropa telah mengakui negara Palestina. Ini merupakan kesempatan agar masalah Palestina segera diselesaikan dan tidak dapat ditunda lagi.”

Ia mengatakan konflik tersebut penting untuk diselesaikan karena tidak hanya akan meringankan penderitaan rakyat Palestina, namun juga mencegah dampak ekonomi global yang lebih luas.

Ia mengatakan Indonesia dapat memainkan peran penting dengan menggunakan pengaruh diplomasinya untuk mendorong dialog dan perundingan damai antara pihak-pihak yang berkonflik.

Salah satunya adalah diplomasi Indonesia yang secara konsisten mengedepankan solusi dua negara antara Israel dan Palestina sebagai solusi terbaik untuk menghindari konflik berkepanjangan.

“Solusi dua negara adalah solusi penyelesaian akhir konflik.” Diversifikasi energi

Masrofa mengingatkan, upaya diplomasi harus dibarengi dengan langkah nyata untuk mencegah dampak ekonomi yang lebih luas.

Indonesia juga harus berupaya melakukan diversifikasi sumber energi, meningkatkan ketahanan pangan, dan mendorong perdagangan dan investasi antar negara.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia, karena dinamika geopolitik di Timur Tengah berdampak langsung pada Indonesia. Gunakan mata uang lokal untuk meminimalkan paparan

Sementara itu, Ferri Irawan, Deputi Direktur Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, pada saat yang sama mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya mengurangi dampak konflik jangka panjang di Timur Tengah dengan memanfaatkan sumber daya lokal. mata uang. mitra dagang.

Langkah mitigasi ini disebut Skema Penyelesaian Mata Uang Lokal (LCS).

Ferry Irawan menjelaskan pendekatan LCS merupakan bagian dari upaya mengurangi dampak konflik di Timur Tengah terhadap perekonomian global, khususnya perekonomian Indonesia.

“Timur Tengah adalah salah satu sumber energi utama dunia, sehingga kenaikan harga minyak akibat konflik ini dapat menyebabkan harga energi global lebih tinggi.”

Meningkatnya harga energi dapat menyebabkan inflasi, yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter yang diterapkan oleh negara-negara seperti Indonesia, katanya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kebijakan moneter seperti penyesuaian suku bunga dan LCS dapat digunakan sebagai alat untuk menjaga stabilitas perekonomian.

Oleh karena itu, strategi penggunaan mata uangnya dalam bertransaksi dengan mitra dagang berperan penting dalam memitigasi dampak negatif dinamika geopolitik di Timur Tengah.

“Program LCS ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan devisa dan meningkatkan efisiensi perekonomian,” kata Ferry Irawan.

“Kami bekerja sama dengan mitra dagang seperti Thailand, Malaysia, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan untuk menggalang dana lokal untuk transaksi bilateral,” kata Ferry.

Koherensi antara kebijakan moneter dan fiskal telah diperkuat, kata Ferri. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia bekerja sama dengan pemerintah menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Selain langkah mitigasi jangka pendek, pemerintah juga menerapkan kebijakan jangka menengah dan panjang untuk meningkatkan daya saing perekonomian domestik.

Reformasi konstruksi, peningkatan investasi, penyederhanaan perizinan dan insentif bagi investor merupakan beberapa langkah yang diambil untuk memastikan bahwa perekonomian dalam negeri cukup tahan terhadap guncangan eksternal.

“Kami mendorong daya saing perekonomian agar perekonomian dalam negeri tetap stabil ketika terjadi gejolak global,” kata Ferry.

Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dalam perdagangan internasional dan menerapkan berbagai kebijakan strategis, pemerintah Indonesia berupaya menjaga stabilitas perekonomian negara di tengah dinamika global akibat konflik di Timur Tengah.

Melalui langkah-langkah tersebut, Indonesia berharap dapat mengatasi tantangan konflik di Timur Tengah dan memastikan pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk kepentingan rakyatnya. solusi dua negara

Secara politis, pemerintah Indonesia terus mengupayakan perdamaian di Timur Tengah, khususnya solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina dengan parameter yang jelas sebagai jalan keluar dari konflik yang berkepanjangan di kawasan.

“Indonesia selalu mendukung kemerdekaan Palestina dan kami berharap dapat menemukan solusi dua negara yang sejalan dengan standar internasional,” kata Abdul Kadir Jalani, direktur divisi Asia-Pasifik dan Afrika di Kementerian Luar Negeri.

Jalani mengatakan solusi dua negara yang diinginkan Indonesia memiliki tiga parameter utama. Pertama, Indonesia ingin mendirikan negara Palestina yang berdaulat dan memiliki batas negara, ujarnya. Indonesia telah terlibat dalam upaya ini selama beberapa dekade.

“Posisi kami adalah bahwa perbatasan negara sudah ada setidaknya sebelum perang tahun 1967.” Termasuk posisi Palestina dalam perundingan.

Indonesia juga menginginkan diakhirinya pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ia mengatakan upaya membangun pemukiman tersebut harus segera dihentikan.

“Masyarakat internasional prihatin karena kami tahu Israel terus membangun pemukiman Yahudi dalam jumlah besar di Tepi Barat. Ini adalah sesuatu yang tidak kami inginkan.”

Berikutnya adalah pemulihan penuh hak-hak pengungsi Palestina akibat peristiwa tahun 1948. Sejak itu, ratusan ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka.

“Kita tahu bahwa ratusan ribu warga Palestina diusir dari kota dan desa mereka selama konflik Naba pada tahun 1948,” katanya.

Kemudian mendorong upaya menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negara Palestina. Indonesia dan beberapa negara lain berulang kali mengkritik keputusan sepihak Amerika Serikat yang mengakui pemindahan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

“Juga, yang lebih penting adalah Yerusalem adalah ibu kota Palestina,” katanya.

Namun, Jalani mengakui bahwa solusi dua negara akan sulit dilakukan karena adanya boikot dari berbagai negara seperti Israel dan Amerika Serikat.

Meski demikian, ia mengatakan Indonesia akan terus bekerja sama dengan dunia internasional untuk mendorong solusi dua negara guna mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Palestina. Upaya ini sejalan dengan tugas Indonesia untuk mendukung rakyat Palestina dalam perjuangan kemerdekaannya.

Abdul Qadir Al-Jalani mengatakan, “Jika negara lain tidak mengakui Palestina, solusi dua negara tidak dapat dicapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *