TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Perlawanan Islam di Lebanon atau dikenal dengan Hizbullah mengumumkan bahwa mereka menyasar posisi militer Israel di wilayah pendudukan Lebanon.
Serangan yang terjadi pada Rabu (19/6/2024) diduga menghancurkan posisi pendudukan Israel utara.
Dikutip dari Al Mayadeen, Hizbullah juga melakukan serangan udara di sektor timur.
Sekelompok drone Hizbullah menargetkan wilayah pendudukan tentara Israel dan mengerahkan mereka ke pemukiman Metulla.
Satu skuadron drone dikabarkan berhasil mencapai sasaran.
Hizbullah mengklaim agresi ini merupakan respons terhadap serangan berulang kali yang dilakukan militan di kota Borgholiyeh di selatan.
Selain itu, Perlawanan Islam di Lebanon menargetkan markas Brigade Timur ke-769 (bagian dari Divisi 91) di pemukiman Kiryat Shmona, dengan beberapa roket Katyusha dan hulu ledak artileri.
Peningkatan ini diklaim sebagai pembalasan atas serangan Israel di kota Yaroun dan Khiam. .
Hizbullah juga melakukan serangkaian operasi yang menargetkan fasilitas pengawasan di Metulla dengan menggunakan senjata yang sesuai dan menduduki posisi militer di wilayah al-Baghdadi dengan serangan drone.
Selain itu, kelompok Perlawanan Islam di Lebanon mengumumkan untuk menargetkan wilayah Ramtha dan al-Samaka di Perbukitan Kfar Chouba yang diduduki di Lebanon dengan roket, dan wilayah Zebdine di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki juga dengan roket.
Di wilayah barat, pejuang perlawanan mengincar wilayah Jal al-Allam, serta konsentrasi tentara yang menyerbu wilayah al-Raheb. Kedua operasi tersebut menggunakan peluru artileri.
Kelompok Perlawanan Islam di Lebanon bersikeras melakukan serangan langsung di semua operasinya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)