Perlakuan Rusia Terhadap Tentara Ukraina yang Ditawan, 90 Persen Mengalami Hal Ini

TRIBUNNEWS.COM – Sebagian besar tentara Ukraina yang ditangkap Rusia mengalami perlakuan tidak manusiawi.

Mereka menjadi sasaran penyiksaan fisik dan mental. Kepala jaksa penuntut Ukraina Andrii Kostin mengatakan bahwa 90 persen tentara Ukraina yang ditangkap mengalami penyiksaan.

Kostin, dikutip Interfax, mengatakan perlakuan Rusia bisa membawa Rusia ke pengadilan atas kejahatan internasional.

“Perkiraan pertama – wawancara informal dengan tawanan perang yang kini kembali [dari penawanan] – mengungkapkan bahwa 90 persen populasi kita pernah mengalami beberapa bentuk penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi, [kekerasan] fisik, termasuk kekerasan seksual dan psikologis.”

Kostin menyatakan, sistem yang didirikan Rusia merupakan sistem penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi terhadap masyarakat di wilayah pendudukan atau di wilayah Federasi Rusia. Mimpi buruk

Seorang pelaut Ukraina mengaku mengalami penyiksaan fisik dan mental selama sembilan bulan sebagai tawanan perang Rusia, namun hanya diberi istirahat dan rehabilitasi selama tiga bulan sebelum diperintahkan kembali ke unitnya.

Prajurit yang hanya ingin dikenal dengan tanda panggil Smiley-nya itu mengajukan diri untuk kembali bertugas.

Namun baru setelah beberapa minggu menjalani latihan tempur intensif, kedalaman dan luas lukanya, baik mental maupun fisik, mulai terlihat.

“Saya mulai mengalami kilas balik dan mimpi buruk,” kata New York Times kepadanya.

“Saya hanya tidur selama dua jam dan terbangun dengan kantong tidur basah.

Ia didiagnosis menderita gangguan stres pasca trauma dan dirujuk untuk perawatan psikiatris dan masih menjalani perawatan.

Mantan tahanan, pejabat dan psikolog yang mengetahui kasus-kasus tersebut mengatakan bahwa Ukraina baru mulai memahami dampak jangka panjang dari trauma yang dialami para tawanan perangnya di penangkaran di Rusia, namun mereka memperlakukan mereka dengan buruk dan segera kembali bekerja.

Sejak invasi dimulai pada tahun 2022, hampir 3.000 tawanan perang Ukraina telah dibebaskan dari Rusia melalui pertukaran tahanan.

Lebih dari 10.000 orang lainnya dipenjarakan di Rusia, beberapa di antaranya telah menghabiskan dua tahun dalam kondisi yang digambarkan oleh para ahli PBB sebagai kondisi yang mengerikan.

Program rehabilitasi pemerintah Ukraina, yang biasanya berlangsung selama dua bulan di sanatorium dan satu bulan di rumah, tidak memadai, kata para pengkritik, dan trauma yang diderita para tahanan Ukraina diperburuk oleh lamanya dan parahnya penganiayaan yang mereka derita. perang berlanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *