TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Jenderal Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA), Carmelita Hartoto, menekankan pentingnya kerja sama regional untuk memperkuat sektor maritim Asia.
Carmelita yang juga Ketua Federasi Asosiasi Pemilik Kapal ASEAN (FASA) dan Asosiasi Pemilik Kapal Asia (ASA) menyampaikan hal tersebut pada Kamis (13/6/) saat makan malam bersama perwakilan duta besar negara-negara Asia. 2024) di Jakarta.
Kehadiran pejabat senior dan duta besar dari negara-negara seperti Jepang, China, Australia, India, Singapura, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam dan Duta Besar UE untuk ASEAN menunjukkan pentingnya hubungan maritim yang kuat di negara ini. wilayah Asia.
“Kolaborasi ini bertujuan tidak hanya untuk memperkuat sektor maritim Indonesia, tetapi juga untuk memajukan industri maritim di seluruh Asia. Sebagai Ketua FASA dan ASA, saya melihat potensi besar dalam kolaborasi lintas batas untuk menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan.”
Carmelita Hartoto mengatakan, kerja sama di bidang maritim antara Indonesia dengan FASA dan negara-negara ASA ke depan harus semakin diperkuat, terutama dalam upaya menciptakan industri pelayaran Asia yang lebih ramah lingkungan, sehingga pelayaran Asia dapat menjadi mitra yang dapat diandalkan di kancah global. ekonomi. Mengirim. .
Carmelita juga mengatakan dirinya mengharapkan dukungan semua pihak, baik dari Kementerian Luar Negeri maupun pejabat senior dan pelaku usaha industri pelayaran negara di Asia, atas kerja sama yang saling menguntungkan ini.
“Kerja sama antara Indonesia dan negara tetangga diperlukan untuk menjaga lingkungan yang mendukung kegiatan pelayaran di Asia di tengah ketidakpastian global saat ini,” ujarnya pada acara tersebut.
Potensi kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Asia lainnya meliputi lingkungan hijau dan energi di sektor pelayaran.
Ketua Yayasan INSA, Theo Lecatompessi, mengatakan makan malam yang digelar dengan penuh keikhlasan dan kehangatan ini menunjukkan bahwa interaksi INSA dengan pemangku kepentingan pemerintah lainnya berarti komunikasi yang efektif dan saling menghormati semua pihak.
Teo juga membuat presentasi yang menyoroti bahwa Asia adalah pembuat kapal terbesar di dunia dan pemasok maritim terbesar di dunia, yang mengangkut lebih dari 53 persen kargo dunia. Namun potensi besar tersebut belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh negara-negara kawasan Asia.
“Asia adalah raksasa maritim yang sedang tidur. Sudah saatnya kita bangkit bersama dan menjadi mesin perubahan dalam urusan maritim global. Dengan sumber daya dan peluang yang kami miliki, kami dapat memberikan manfaat besar bagi negara dan masyarakat Asia,” tegasnya. . Theo Lecatompessi. .
Acara ini diharapkan menjadi langkah awal dari serangkaian inisiatif yang lebih besar untuk memperkuat kerja sama maritim di kawasan Asia. Diskusi konstruktif dan komitmen bersama yang muncul dalam acara ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit.
Kerja sama maritim antara Indonesia dan negara-negara Asia merupakan langkah strategis untuk menghadapi dinamika global dan memanfaatkan potensi besar di sektor maritim.
Melalui pertemuan ini, INSA menunjukkan komitmennya untuk menjadi kekuatan terdepan dalam memperkuat hubungan maritim yang saling menguntungkan. Kerjasama ini, dengan dukungan para duta besar dan pemerintah, diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan kawasan Asia.