Perkuat Komitmen Keberlanjutan, Industri Semen Raih WCA Climate Action 2024

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sektor konstruksi, khususnya industri semen, mempunyai peran sentral dalam upaya Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan target nol emisi karbon pada tahun 2060.

Pada tahun 2020, sektor industri, termasuk semen, akan menyumbang sekitar 22 persen total emisi gas rumah kaca di Indonesia.

Pemerintah telah menetapkan peta jalan yang ambisius, berkomitmen untuk mencapai emisi nol karbon pada tahun 2060 dan bertujuan untuk mengurangi emisi sebesar 29 hingga 41 persen pada tahun 2030 dari tingkat emisi tahun 2010.

Langkah-langkah tersebut antara lain dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, serta penggunaan bahan bakar alternatif pada industri semen untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

GM Sales & Marketing PT Semindo Gemilang Tbk Oja Guswara menjelaskan, sektor konstruksi yang mengandalkan semen sebagai bahan dasarnya juga berperan dalam mendorong praktik pembangunan berkelanjutan dengan menggunakan material ramah lingkungan dan teknik konstruksi yang inovatif.

“Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting dalam melaksanakan rencana ini untuk mencapai masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya pada Sabtu, 20 Juli 2024.

Dijelaskannya, sebagai pabrik semen Merah Putih, pihaknya mengedepankan kelestarian lingkungan dalam operasionalnya mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi dan distribusi.

Perusahaan berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam mentransformasi industri menuju praktik produksi yang lebih berkelanjutan dengan mengedepankan praktik produksi yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan serta meningkatkan kualitas HSSE untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

“Secara strategis, kami terus melakukan inovasi dan optimalisasi teknologi dengan menggunakan bahan bakar alternatif dalam proses produksinya,” kata Ojha.

Melalui investasi pada teknologi ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan, pabrik semen Merah Putih di Bayah telah mengurangi emisi CO2 spesifik bersih sebesar 5 persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022, dari 633 kg menjadi 603 kg CO2 per ton semen.

Artinya, setiap ton semen yang diproduksi pada tahun 2023 mengeluarkan emisi CO2 30 kg lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

Ojha mengatakan, pabrik Baya juga menambahkan instalasi bahan bakar alternatif (AF) pada calciner di tungku untuk meningkatkan tingkat penggantian termal (TSR) menjadi 5 persen pada tahun 2024.

Peningkatan ini diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 70.000 ton, karena lebih banyak energi yang digunakan berasal dari bahan bakar alternatif seperti biomassa atau RDF, menggantikan bahan bakar fosil tradisional seperti batu bara atau gas alam dalam proses produksi semen.

Di sisi energi, penggunaan waste heat recovery system (WHRS) juga telah dioptimalkan untuk mengubah limbah panas menjadi listrik sehingga menghasilkan 85.702 MW pada tahun 2023.

Menurutnya, upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sekaligus mengoptimalkan penggunaan Waste Heat Recovery Systems (WHRS) untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan.

“Perusahaan juga terus melakukan inovasi dalam pengembangan produk dengan tetap fokus pada pengurangan penggunaan klinker untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan.” Ojha menambahkan.

Perusahaan juga berinvestasi untuk mengganti truk diesel dan forklift dengan truk listrik untuk mengurangi emisi CO2, kata Oza.

Inisiatif penurunan emisi CO2 ini mendapat pengakuan internasional dari World Cement Association pada Konferensi Tahunan Dunia WCA 2024.

Perusahaan meraih penghargaan kedua dalam kategori “Kemajuan Berkelanjutan dalam Aksi Iklim” dari World Cement Association (WCA) pada Mei 2024.

Surindro Kalbu Adi, Direktur Komersial dan Logistik Seman Merah Putih, menjelaskan WCA Climate Action Award 2024 yang diterima Pabrik Bayah merupakan pengakuan atas upaya berkelanjutan Seman Merah Putih dalam mewujudkan visi keberlanjutan.

Menurutnya, penghargaan ini merupakan langkah penting menuju masa depan hijau bagi Semen Merah Putih. Mereka berkomitmen untuk terus berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional dan menjalin kemitraan untuk mencapai tujuan keberlanjutan.

Surindero mengatakan, “Tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini sangat kompleks, namun dengan kolaborasi, inovasi dan komitmen yang kuat, Semen Merah Putih yakin kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri semen dan lingkungan hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *