TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 15 persen-20 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya yang diperkirakan Rp 79,2 miliar.
“Kami melihat masih ada potensi pasar beras di Indonesia, juga untuk beras jenis khusus. Oleh karena itu, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan penjualan sekitar 15-20 persen pada tahun ini, kata CEO Wahana Inti Makmur Piero Mustafa dalam keterangannya kepada media, Selasa (21/5/2024).
Dijelaskannya, produk yang didistribusikan Nasi antara lain beras biasa dan beras spesial. Ia menambahkan, potensi bisnis beras didukung oleh permintaan pasar yang kuat ditambah dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Mengacu pada Peraturan Badan Pangan (Bapanas) No. 2 Tahun 2023, klasifikasi beras terdiri dari beras umum dan beras khusus.
Nasi biasa terdiri dari nasi kupas dan nasi kukus. Sedangkan beras khusus terdiri dari beras ketan, beras merah, beras hitam, beras lokal, beras fortifikasi, beras organik, beras indikasi geografis, beras dengan klaim kesehatan dan beras tertentu yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
Sedangkan kategori kualitas beras terdiri dari beras premium, beras medium, beras sub medium, dan beras pecah.
Mutu beras merupakan nilai yang ditentukan berdasarkan kriteria keamanan, kandungan gizi, organik, fisik, dan komposisi.
“Kami melihat kebutuhan beras spesial semakin meningkat seiring dengan kesadaran kesehatan konsumen, terutama pasca pandemi Covid-19,” kata Piero.
Dijelaskannya, RASI masuk ke pasar melalui dua klasifikasi beras, yakni umum dan khusus.
Komposisi produk yang kami distribusikan selama ini dalam porsi yang sama, yakni 50 persen beras umum dan 50 persen beras spesial, ujarnya.
Konsumsi beras di Indonesia masih tinggi dan akan terus meningkat bahkan pada tahun 2019-2023, sehingga membuka peluang bagi perusahaan distribusi beras di Indonesia untuk semakin berkembang.
Mengutip data konsumsi pangan tahun 2023 dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekjen Kementerian Pertanian tahun 2023, konsumsi beras dan beras ketan masyarakat Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 81,23 kilogram/kapita/tahun.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 78,71 kilo/kapita/tahun. Namun konsumsi pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 0,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang masih berkisar 81,35 kilo/kapita/tahun.