Laporan reporter magang Ameiliarti Bunga Lestari
TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merayakan hari jadinya yang ke-58 sejak berdiri pada 25 Juli 1966. Acara peringatan tersebut dihadiri seluruh pejabat Kementerian Koordinator di Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat. Kamis (25.07.2024)
Menteri Perekonomian Erlanga Hartarto menyampaikan ucapan selamat ulang tahun dan berharap Kementerian Koordinator tetap menjalankan tugasnya dalam menjaga perekonomian bangsa.
“Selamat ulang tahun Kementerian Koordinator Perekonomian.” “Teruslah berupaya menjaga perekonomian nasional,” kata Erlanga Hartato.
Ia mengingatkan pentingnya konsistensi pelaporan yang dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator dan menekankan strategi menghindari jebakan pendapatan menengah sebagai bagian dari visi jangka panjang.
“Pertama, harapan kedua pejabat itu disampaikan Menko. Oleh karena itu, wajar saja jika tidak ada berita yang keluar tanpa Sesmenko. “Ini termasuk jebakan berpendapatan menengah yang merupakan bagian dari lobi. jelas Airlangga.
Sejarah Kementerian Koordinator Perekonomian juga dibahas, karena berdiri pada era Kabinet Ampera Satu yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Sri Sultan Hamengkubuwono IKS hingga menjadi nahkoda perekonomian nasional saat ini. Meski berkali-kali berganti nama, fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tetap sama dalam menjaga situasi perekonomian.
Mewabahnya Covid-19 menjadi tantangan besar dalam perjalanan pemerintah Indonesia. Namun Kementerian Koordinator Perekonomian berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan menerbitkan Perpu dan meningkatkan defisit anggaran. Upaya tersebut terbukti berhasil dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada kuartal kedua tahun kedua pandemi.
Saat ini pertumbuhan ekonomi masih dapat dipertahankan pada angka 5%, dengan target pertumbuhan sebesar 6% pada tahun 2025. Upaya tersebut didukung dengan diluncurkannya Framework Agreement on Digital Economy yang merupakan perjanjian regional mengenai ekonomi digital pertama di ASEAN. Kerangka kerja ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas, keamanan data dan transaksi mata uang lokal yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing.
“Dengan kerangka ekonomi digital ini, kita memiliki interoperabilitas, keamanan data, dan satu jendela nasional yang menghubungkan negara lain,” tambah Erlanga.
Indonesia juga telah menandatangani Kerangka Ekonomi Inovasi dengan Amerika Serikat dan Perjanjian Indo-Pasifik, yang menunjukkan sikap Indonesia yang tidak berpartisipasi dan bekerja sama dengan pihak lain demi keuntungan bersama bagi rakyat Indonesia.