Laporan reporter Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usai proses wawancara dan tes kesehatan, Kelompok Panitia Seleksi (Pansel) akan mencari 10 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) yang ditunjuk Presiden.
Berikutnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memilih lima orang menjadi pimpinan KPK.
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap mengingatkan agar panitia seleksi tidak memilih calon yang bermasalah, apalagi mengkhianatinya.
“Dalam menjalankan tugasnya memilih 10 pimpinan tertinggi, KPK harus berhati-hati agar tidak memilih pimpinan KPK yang bermasalah dan dicurigai,” kata Yudi dalam keterangannya, Kamis (26/9). /2024).
Yudi menilai, panitia seleksi sebaiknya memilih pemimpin yang tidak terlalu bermasalah agar ketika menjadi pimpinan KPK tidak terbebani dengan dosa masa lalu.
Pimpinan KPK dikhawatirkan ditangkap sehingga kinerjanya tidak baik.
Demikian pula halnya dengan panitia pemilihan yang tidak memilih calon yang diduga sebagai orang kepercayaan, karena tidak independen dalam mengambil keputusan ketika menjadi ketua panitia pemberantasan korupsi dan mudah dipimpin oleh orang-orang yang dititipi. dia. Parahnya, kasus ini ditangani secara sukarela, kata Yudi.
Menurut Yudi, panel harus mempunyai informasi yang cukup tentang 20 calon, sehingga dikurangi menjadi 10 orang.
Oleh karena itu, ia memercayai integritas kesembilan anggota panel tersebut untuk memilih tidak hanya yang terbaik dari segi akademis, karakter, atau manajemen, tetapi juga rekam jejaknya.
“Jadi kalau ada yang menunjukkan ada masalah pencatatan dan ada tudingan dari kementerian, saya minta segera dicopot, karena yang terpilih bukan hanya lima orang yang merupakan pimpinan lembaga pemerintah saja. tetapi juga para pemimpin partai. untuk mengakhiri penipuan,” katanya.
Dan ini penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi dan semangat pemberantasan korupsi. Selain itu, skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada tahun 2023 hanya 34 dari 100, kata Yudi.
Diketahui, 20 pimpinan utama KPK mengikuti tahap tes wawancara yang berlangsung pada 17-18 September 2024.
Ketua Kapim KPK Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, panitia akan menyeleksi 10 nama yang akan dipresentasikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Oktober 2024.
10 akan diberikan kepada presiden, kata Ateh di Gedung 3 Kementerian Pemerintahan, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).
Ateh mengatakan, panitia KPK akan menggelar rapat gabungan terlebih dahulu pada 27-28 September. Pertemuan itu guna membahas hasil tes wawancara terhadap 20 calon KPK.
Panel akan menilai peserta berdasarkan visi dan misi yang telah diutarakan terkait pemberantasan korupsi. Panel juga meninjau rekam jejak dan berbagai isu terkait masing-masing kandidat yang diwawancarai selama 40 menit.
Lanjut Ateh, sisa peserta selanjutnya akan menjalani uji kelayakan dan kelayakan selanjutnya di DPR.
Ia mengatakan nantinya Komisi III DPR akan memilih lima orang yang akan menjadi pimpinan Komite Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029.
Nanti Pak Presiden akan menyampaikan ke DPR, lalu Komisi III DPR akan memilih lima, kata Ateh.
Ke-20 pimpinan KPK yang mengikuti seleksi wawancara tersebut adalah Agus Joko Pramono, Ahmad Alamsyah Saragih, Didik Agung Widjanarko, Djoko Poerwanto, Fitroh Rohcahyanto, Harli Siregar, I Nyoman Wara, Ibnu Basuki Widodo, dan Ida Budhiati.
Kemudian Johan Budi Sapto Pribowo, Johanis Tanak, Michael Rolandi Cesnanta Brata, Muhammad Yusuf, Pahala Nainggolan, Poengky Indarti, Sang Made Mahendra Jaya, Setyo Budiyanto, Sugeng Purnomo, Wawan Wardiana, dan Yanuar Nugroho.