Peringatan 1 Tahun Perang Gaza Memanas! Israel Kewalahan saat Hizbullah Tembakkan Roket ke Haifa

TRIBUNNEWS.COM – Hizbullah Lebanon kembali melancarkan serangan ke wilayah Israel pada Senin malam (7/10/2024) hingga Selasa malam (8/10/2024) dini hari.

Serangan roket Hizbullah ini bertepatan dengan peringatan satu tahun perang di Gaza.

Hizbullah dilaporkan menembakkan roket ke kota terbesar ketiga Israel, Haifa.

Pernyataan militer Israel mengatakan bahwa lima roket diluncurkan menuju Haifa, salah satu pelabuhan utama Mediterania, dari Lebanon dan pencegat ditembakkan ke arah mereka.

Pernyataan itu mengatakan bahwa 15 roket lagi ditembakkan ke Tiberias di Israel utara, dan beberapa di antaranya ditembak jatuh.

Dikutip dari Reuters, media Israel menyebutkan lima roket lagi kemudian menghantam wilayah tersebut.

Sebuah rudal permukaan-ke-udara yang ditembakkan dari Yaman menuju Israel tengah juga berhasil dicegat, kata militer.

Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan militer di selatan Haifa dengan rudal “Fadi 1” dan melancarkan serangan lain ke Tiberias, yang berjarak 65 km.

Kelompok bersenjata tersebut kemudian mengklaim bahwa mereka juga menargetkan wilayah di Haifa utara dengan rudal.

Militer Israel mengatakan sekitar 190 rudal memasuki wilayah Israel pada hari Senin. Sedikitnya 12 orang terluka.

Dikutip The Jerusalem Post, alarm terus berbunyi juga di Tel Aviv dan di banyak wilayah lain di Israel tengah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah mengidentifikasi lima roket yang ditembakkan dari Lebanon.

Hizbullah mengklaim bahwa mereka menembakkan roket dan menargetkan pangkalan militer Glilot antara Tel Aviv dan Herzliya. Pengeboman Besar-besaran terhadap Israel

Militer Israel mengatakan angkatan udaranya telah mengebom sasaran Hizbullah di Lebanon selatan dan dua tentara Israel tewas, sehingga jumlah korban tewas militer Israel di Lebanon meningkat menjadi 11.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan puluhan kematian, termasuk 10 petugas pemadam kebakaran tewas dalam serangan udara terhadap gedung pemerintah daerah di wilayah perbatasan.

Sekitar 2.000 warga Lebanon telah terbunuh sejak Hizbullah mulai menembaki Israel setahun yang lalu sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas, sebagian besar dari mereka terbunuh dalam beberapa pekan terakhir.

Tentara Israel menggambarkan operasi daratnya di Lebanon sebagai operasi yang “terbatas, dibatasi dan ditargetkan,” namun skalanya secara bertahap meningkat sejak minggu lalu. Tentara Israel Terus Mendorong ke Wilayah Lebanon

Dalam laporannya, IDF mengatakan pihaknya terus bergerak ke Lebanon selatan.

IDF mengatakan tujuan mereka adalah membersihkan wilayah di perbatasan tempat persembunyian pejuang Hizbullah, dan tidak ada rencana untuk masuk lebih jauh ke Lebanon.

Pada hari Senin, Israel melancarkan serangan udara dalam waktu satu jam terhadap 120 sasaran di Lebanon selatan, termasuk terhadap unit pasukan khusus Radwan, pasukan rudal Hizbullah, dan direktorat intelijennya.

“Operasi ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian serangan yang bertujuan melemahkan komando, kontrol, dan kemampuan menembak Hizbullah, serta membantu pasukan darat dalam mencapai tujuan operasional mereka,” kata militer dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

Meningkatnya konflik telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan Iran akan terlibat dalam perang yang lebih luas di wilayah penghasil minyak tersebut.

Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Israel pada 1 Oktober.

Israel mengatakan akan membalas dan sedang mempertimbangkan pilihannya. Fasilitas minyak Iran merupakan target potensial.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *