Perguruan Tinggi Didorong Tingkatkan Akreditasi untuk Hadapi Tantangan Kecerdasan Buatan

Dilansir reporter Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Kecerdasan buatan menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Hal ini untuk meningkatkan kemampuan penanganan kecerdasan buatan di dunia kerja.

Akreditasi perguruan tinggi merupakan inisiatif lembaga pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bunda Mulia Kandi Sofia Senastri Dahlan mengatakan pihaknya sedang berupaya meningkatkan akreditasi.

Program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) berhasil memperoleh sertifikasi ganda yaitu Sertifikasi Lanjutan dan Sertifikasi Internasional.

“Akreditasi ganda ini mencerminkan komitmen kami terhadap pendidikan berkualitas dan berstandar internasional yang akan terus kami perjuangkan,” kata Sofia, Jumat (20 September 2024).

Prestasi ini juga kami harapkan dapat menjadi penyemangat mahasiswa dan lulusan prodi DKV untuk terus berprestasi dan bersaing di tingkat global.

“Akreditasi ini merupakan bukti nyata dedikasi dan kerja keras tim pengajar prodi DKV dan civitas akademika secara keseluruhan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan profesi di bidang desain komunikasi visual,” katanya.

Seperti kita ketahui bersama, pemerintah saat ini sedang melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pada perguruan tinggi.

Berdasarkan data BPS tahun 2023, APK perguruan tinggi Indonesia sebesar 31,45%, tertinggal dari Malaysia 43%, Thailand 49,29%, dan Singapura 91,09%.

Proporsi lulusan magister dan doktor juga lebih rendah yaitu 0,45%, tertinggal dari Malaysia dan Vietnam sebesar 2,43%. Pada saat yang sama, target pendidikan tinggi APK adalah mencapai 45% pada tahun 2035 dan 60% pada tahun 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *