TRIBUNNEWS.COM – Air bersih dan kebutuhan air bersih saat ini menjadi permasalahan mendesak di Balikpapan yang terus berkembang pesat jumlah penduduknya.
Begitu pula dengan Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN) yang saat ini sedang dibangun di Kabupaten Penajam Passer Utara Kalimantan Timur.
Isu pengelolaan kebutuhan air bersih menjadi topik diskusi yang menarik pada International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration (ICSINTESA) yang diselenggarakan di Universitas Mulia Balikpapan pada bulan Juli lalu. pada tahun 2024 tanggal 12
Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Balikpapan Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang membawahi Universitas Mulia, berharap banyak dokumen yang dipaparkan pada ICSINTESA ke-4 ini dapat diimplementasikan dan disinergikan antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Jadi kalau hanya mencari solusi, kita tidak bisa menjadi perguruan tinggi yang hanya melakukan riset. Karena kalau riset tidak dimanfaatkan maka tidak ada gunanya. Jadi sebaiknya berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional. BRIN) ),” kata Agung dikutip pada Senin, 15 Juli 2024.
Ia mengatakan, hasil penelitian BRIN dan Universitas Kalimantan Timur diharapkan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perkotaan, seperti minimnya air bersih bagi kota Balikpapan dan ibu kota nusantara (IKN).
“Kami berharap ke depan kerja sama dengan perguruan tinggi lebih bersifat teknis. Tidak sebatas penelitian ilmiah saja,” ujarnya.
Ia mengatakan kehadiran IKN dan jumlah penduduk yang akan terus bertambah drastis dalam waktu dekat memerlukan solusi jangka panjang untuk segera mengatasi permasalahan tersebut.
“Universitas Mulia Balikpapan siap menjadi motor penggerak dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam berbagai permasalahan dengan bantuan teknis informasi dan teknologi terkini,” ujar Rektor Universitas Mulia Prof. Dan. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si.
Ketua panitia ICSINTESA dan SEMINASTIKA Rizki Zulkarnain menjelaskan, panitia yang didedikasikan pada kegiatan ini menerima 150 makalah yang dikirimkan dari total 444 makalah yang dikirimkan oleh peneliti dan akademisi dari lebih dari 30 negara peserta.
Makalah yang diterima diseleksi secara ketat, dan kemudian penulis diundang untuk mempresentasikan karyanya dalam sesi paralel di 10 ruang presentasi, masing-masing dengan moderator.
Makalah yang dipresentasikan akan dipublikasikan oleh IEEE dalam Proceedings of an International Conference, yang akan dipublikasikan di IEEE Xplore dan umumnya terindeks oleh Scopus dan otoritas pengindeks internasional lainnya.
“Ini merupakan konferensi ilmiah internasional untuk paper terbesar di Kalimantan Timur dan sekitarnya,” ujarnya.
Workshop keempat ini diadakan dengan banyak universitas dan akademisi dari Asia Tenggara dan Taiwan.
Seminar ini diikuti empat pembicara yaitu Prof. Vicente Aquino Pitogo, DIT, Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Caraga State University, Filipina; Prof. Shi-Jinn Horng, Ph.D. dari Universitas Sains dan Teknologi Nasional Taiwan; Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Si. dari Universitas Telkom Bandung; dan Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. selaku Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Balikpapan.
Tema yang diangkat adalah “Kolaborasi Teknologi Cerdas dan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” dan diharapkan dapat memberikan solusi yang dapat diimplementasikan bagi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan dan Ibu Kota Kepulauan (IKN).
Bersamaan dengan dilaksanakannya ICSINTESA, seminar nasional Teknologi Informasi dan Administrasi Komunikasi (SEMINASTIKA) yang kelima juga dilaksanakan di kampus yang sama.
Rektor Universitas Mulia prof. Dan. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. ICSINTESA dan SEMINASTIKA merupakan komitmen departemen untuk berkontribusi terhadap penelitian dan pengembangan berkelanjutan di bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ilmuwan dari lebih dari 30 negara yang mengirimkan makalah penelitiannya pada konferensi internasional ini, sebanyak 158 makalah.
“Kami hadir untuk menjawab permasalahan global yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Melalui ICSINTESA, kami berharap kita semua tidak hanya menjadi pendengar dan pengamat, tetapi juga menjadi arsitektur masa depan,” ujar Profesor Ahsin.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalimantan Timur, Dr. M.Ir. Fitriansyah, S.T., M.M yang turut hadir dalam konferensi yang diselenggarakan Universitas Mulia ini, sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah. Terutama untuk menciptakan kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan untuk menjawab tantangan masa depan.
Ia berharap konferensi ini dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah, pengambil keputusan, dan masyarakat.