Perempuan Remaja Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Kak Seto Keluhkan Sistem Pendidikan

Laporan jurnalis Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beberapa waktu lalu ramai diberitakan seorang gadis belia yang membunuh ayah kandungnya di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Inisial gadis itu KS. Dia berumur 17 tahun. Dia ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan ayah kandungnya. Dia membunuh ayahnya dua kali dan meninggal.

Berdasarkan kabar dari Wartakota, KS rela membunuh ayahnya karena sakit hati karena sering diganggu, dipukuli, dan dituduh merampas barang milik korban.

Seto Mulyadi, psikolog anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong anak menjadi pelaku kekerasan. 

Bisa juga dari lingkungan sosial. Atau bisa juga dari berbagai informasi yang didapat dari media sosial,” ujarnya kepada Tribunnews, Minggu (30/6/2024).

Media sosial menunjukkan bahwa terkadang masalah bisa diselesaikan dengan kekerasan. 

Informasi tersebut dapat mengarahkan anak dan remaja untuk melakukan tindakan kekerasan. 

Pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengatakan, perbaikan harus dilakukan pada sistem pendidikan Indonesia untuk mengatasi hal tersebut. 

“Pendidikan kita terlalu menekankan pada kemampuan logika. Hanya akademik yang dinilai. Tapi kecerdasan emosional tidak dilatih dan dikembangkan dalam sistem pendidikan kita,” kata Kak Seto. 

Pendidikan di Indonesia hendaknya mengajarkan perilaku santun dan hormat serta nilai-nilai akademik. 

Pertama, sistem pendidikan diatur. Ada lima hal: moralitas, kecantikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebangsaan dan kesehatan, termasuk kesehatan mental, katanya. 

Selain itu, Kak Seto juga mengimbau para orang tua untuk membesarkan anak sesuai usianya. 

Kata Kak Seto, “Dulu anak harus nurut. Kalau nurut dianggap baik. 

Ibu dan ayah hendaknya bekerja sama dalam pendidikan anak-anaknya.

Dan yang terpenting adalah mulai mendengarkan dan memperhatikan pendapat anak.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *