Perdana Menteri Spanyol meminta semua orang untuk mendukung ICJ dalam Aksi Melawan Israel
TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan ‘benar’ jika semua pihak mendukung ICJ dalam menerapkan tindakan terhadap Israel.
Perdana Menteri Spanyol pada hari Kamis meminta semua negara untuk mendukung Mahkamah Internasional (ICJ) dalam menerapkan tindakan sementara terhadap Israel, Anadolu Agency melaporkan.
Pengumuman Pedro Sanchez muncul setelah Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares mengumumkan keputusan Spanyol untuk bergabung dalam kampanye genosida Afrika Selatan melawan Israel.
Spanyol “berkomitmen terhadap perdamaian, kemakmuran dan legitimasi internasional”, kata Sanchez pada sidang tertutup Asosiasi Bisnis Spanyol untuk Ekonomi Sosial di Madrid, dengan mengatakan:
“Karena pemerintah Israel tidak mematuhi perjanjian yang diminta oleh Mahkamah Internasional untuk menghentikan perang dan meningkatkan penghormatan terhadap hukum internasional dan PBB, kami telah melakukan intervensi dalam proses yang dimulai dari Afrika Selatan.”
“Karena sangat penting bagi kita semua untuk mendukung pengadilan agar tindakan perlindungan militer ditutup,” ujarnya.
“Dan penting bagi kita untuk bekerja sama mendukung PBB, mendukung peran pengadilan sebagai badan pengambil keputusan tertinggi dalam hukum internasional.”
“Spanyol akan berada di sisi kanan sejarah,” tambahnya.
Mengenai serangan Israel baru-baru ini terhadap sebuah sekolah yang menampung ribuan pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, yang menewaskan sedikitnya 39 warga Palestina, ia mengatakan bahwa ia telah menambahkan “jumlah yang luar biasa” yaitu lebih dari 36.000 korban di Gaza sejak Oktober. 7. .
Israel terus melakukan kekerasan terhadap Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.
Hampir 36.600 warga Palestina tewas di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 83.000 lainnya terluka, menurut pejabat kesehatan setempat.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur akibat kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel telah dituduh melakukan pembunuhan oleh Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan aktivitasnya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum perang pecah. keluar. keluar. menyerbu pada tanggal 6 Mei.
(Sumber: Pandangan Timur Tengah)