Reporter Tribune Newscom Fawzi Alamsiah melaporkan
News Life, JAKARTA – Proses pernikahan Nisya Ahmed dan Andika Rosadi akan selesai dalam dua pekan.
Sementara itu, proses perceraian kakak Rafi Ahmed sudah memasuki tahap saksi.
Namun kedua keluarga tak mau hadir sebagai saksi dalam sidang perceraian Nisaa Ahmed dan Andika Rosadi.
Oleh karena itu, uji coba dilanjutkan sesuai jadwal yang tersedia.
Kata kuasa hukum Andika Rosadi, Nata Samita di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2024) “Iya, jadi nanti majelis yang akan memutuskan dan memutuskan apakah banding tersebut diterima atau tidak.”
Sidang Nisaya dan Andika Rosadi diperkirakan akan berlangsung dua pekan lagi.
“Bisa diputuskan dalam dua minggu ke depan,” kata Nata.
Kemudian pengambilan keputusan dilakukan secara ecot atau online.
“Ecourt itu sistem elektronik ya keputusannya,” kata Nata.
Sebelumnya, sidang perceraian Nisaya dan Andhika dilakukan dengan jadwal keterangan dari kedua sumber.
“Penting untuk diberitahukan kepada keluarga terdekat terdakwa dan pelapor dan pada tanggal 27 kami sampaikan hal ini kepada klien kami Pak Andika untuk diberitahukan kepada keluarga terdekatnya,” kata Natha Samita.
Kehadiran para saksi tersebut diyakini bisa membuka jalan perdamaian antara Andika Rosadi dan Nia Ahmed.
“Idenya adalah untuk menjauhkan hakim dari pengadilan sesuai hukum,” kata Nata.
Namun keluarga Nisaya dan Andika Rosadi enggan menjadi saksi di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Selatan.
“Setelah dia dibawa pergi, tidak ada satu pun anggota keluarga yang mau bekerja sebagai pembawa damai,” kata Nata.
Nata menjelaskan alasan kedua keluarga tak mau bersaksi di persidangan.
“Dalam situasi ini, keluarga tidak punya waktu dan minat untuk mendamaikan orang-orang yang dipilih masing-masing pihak,” ujarnya.
Di sisi lain, baik Andika Rosadi maupun Nisaya diperkirakan tidak akan memiliki reputasi yang kuat karena bisnis hiburan mereka saat ini sangat spekulatif.
Sebab, pihak keluarga tak bisa menghadirkan bukti dalam sidang perceraian Nicia dan Andica Rosadi.
“Karena kejadiannya tiba-tiba tanggal 27, tidak ada persiapan. Oleh karena itu, mencari keluarga yang mau bekerja sebagai pasukan perdamaian, kalaupun ada waktu dan kalau tetap di sini, tidak ada apa-apa,” ujarnya.