Percepat Transisi Energi, PLTU Jeranjang Manfaatkan Serbuk Kayu Gantikan Energi Primer Batu Bara

Laporan jurnalis Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Lombok, kini menggunakan dua jenis bahan bakar berbeda yang dibakar secara bersamaan atau co-burn untuk produksi listriknya.

Strategi ini diklaim dapat mendorong transisi energi negara, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sisi finansial dan sosial.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, pihaknya memanfaatkan biomassa danau untuk dijadikan energi primer batu bara untuk bahan bakar di PLTU Jeranjang.

“Pemanfaatan unit usaha biomassa dan pembangkitan khususnya PLTU berdampak pada penurunan emisi sektor ketenagalistrikan,” kata Edwin dalam keterangannya, Senin (9/9/2024).

Manajer Unit Bisnis Pembangkitan PLN Indonesia (UBP) Jeranjang, Yunisetya Ariwibawa mengatakan, PLTU Jeranjang memanfaatkan berbagai limbah untuk dijadikan energi, mulai dari limbah olahan atau bahan bakar padat daur ulang (SRF), serbuk gergaji, serpihan kayu, dan limbah uang kertas. . (MENGINTAI).

“Untuk PLTU Jeranjang kita menggunakan biomassa dari SRF, kemudian serbuk gergaji dan serpihan kayu, yang terakhir LURK. Secara kumulatif, total konsumsi biomassa PLTU Jeranjang sejak 2024 hingga Agustus mencapai 15.796 ton,” kata Ariwibawa.

Untuk penyediaan bahan baku, pasokannya dipenuhi oleh salah satu koordinator masyarakat penyedia biomassa manis bernama Mansyur.

“Potensi lokal kita kumpulkan, kalau sumber kita seluruh Pulau Lombok, sehingga diperkirakan ratusan ton setiap hari diimpor, tentu pendapatannya berlipat ganda. Yang awalnya dapat 50 ribu sehari sekarang bisa Rp 100 hingga 150 ribu,” kata Mansyur. .

Mansyur bersama anggota kelompok mempunyai target pengiriman serbuk gergaji sebanyak 3 ribu ton dalam setahun. Untuk pengiriman serbuk gergaji olahan dibutuhkan 50 orang, selain itu juga ada pihak lain yang berperan dalam kegiatan ini.

“Kami ditargetkan bisa memasok 3 ribu ton per tahun yang melibatkan sekitar 50 orang. Ada juga pihak lain yang terlibat,” kata Mansyur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *