TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kolaborasi sektor publik dan swasta telah memperkuat transformasi kesehatan.
Salah satunya adalah perjanjian kerja sama Kementerian Kesehatan dengan pihak swasta, AstraZeneca Indonesia (AZI).
Kementerian Kesehatan dan perusahaan biofarmasi global ini fokus pada peningkatan ekosistem kesehatan untuk berbagai penyakit antara lain Respiratory Syncytial Virus (RSV), Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan Kanker.
Isra Erkomai, Presiden AstraZeneca Indonesia, mengatakan salah satu komitmen AstraZeneca adalah membantu pemerintah mewujudkan transformasi layanan kesehatan di Indonesia.
Dalam hal ini, AstraZeneca terutama berfokus pada peluncuran obat baru di bidang onkologi dan penyakit kardiovaskular.
Selain itu, mereka memperluas layanan medis yang disediakan di Indonesia untuk mencegah pasien pergi ke luar negeri dengan mendaftarkan obat baru yang dapat menyebabkan penyakit.
“Upaya tersebut secara umum bertujuan untuk menciptakan ekosistem kesehatan Indonesia yang kuat, berkelanjutan, dan tangguh terhadap tantangan kesehatan,” tegasnya.
Tidak hanya pengobatan, upaya pemeriksaan kesehatan juga menjadi perhatian AstraZeneca. Petugas medis memeriksa seorang pasien di Gedung MRCCC Silwam Semangi, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2023). Untuk menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan berkelanjutan kepada masyarakat khususnya pengobatan kanker di Indonesia, Silwam Hospitals Group akan mengadakan program skrining kanker payudara gratis kepada 25.000 wanita di Indonesia. Ditargetkan pada perempuan berusia 35 tahun ke atas, program ini juga melayani perempuan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)
Ia mengapresiasi upaya pemerintah yang memprioritaskan diagnosis berbagai penyakit. Jika penyakit seperti kanker diketahui sejak dini, maka pasien akan mendapat manfaat dari pengobatan yang dapat menyelamatkan nyawa.
Inisiatif ini mencakup kolaborasi yang bertujuan untuk memperkuat program skrining penyakit pernapasan dan kanker serta meningkatkan kapasitas tenaga medis profesional sebagai layanan kesehatan primer.
Tak hanya itu, terdapat komitmen untuk memperkuat ekosistem kesehatan di Indonesia, salah satunya adalah peran sektor publik dan swasta dalam mendukung inovasi dan mengatasi tantangan penyakit di Indonesia.
Komitmen tersebut diluncurkan oleh British Health, Safety and Life Sciences and Professional Women’s Hub yang bekerja sama dengan Department of Trade and Commerce Kedutaan Besar Inggris (UK-DBT) pada Kamis (18/7/2024) lalu.
AstraZeneca, perusahaan biofarmasi global berbasis sains, tidak hanya fokus pada vaksin, tetapi juga melakukan beberapa uji klinis untuk menemukan obat berbagai penyakit tidak menular yang tidak dapat disembuhkan.
Secara khusus, pengobatan di tiga bidang penyakit: penyakit pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kardiovaskular, ginjal, metabolik dan kanker.
AstraZeneca juga berkomitmen terhadap keberlanjutan dan aksi iklim melalui inisiatif pengurangan karbon. Termasuk nota kesepahaman antara AstroZeneca Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menanam 10 juta pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum pada tahun 2025. Upaya tersebut akan dilaksanakan melalui AZ Forestry Program yang telah beroperasi di Indonesia selama tiga tahun mulai tahun 2021.
“Proyek Inisiatif Sungai Sitaram, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Kerjasama Investasi, akan mendidik petani tentang metode pertanian berkelanjutan untuk memulihkan ekosistem Cekungan Sitaram. Upaya ini akan memastikan ekosistemnya sehat.”