TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kamala Harris siap mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) setelah Joe Biden mengundurkan diri.
Di dalam Partai Demokrat, ada keraguan apakah Harris akan mampu mengalahkan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump.
Sejauh ini, Kamala Harris telah menorehkan sejarah sebagai Wakil Presiden kulit hitam dan perempuan pertama dalam sejarah AS.
Jika ia memenangkan pemilu presiden AS 2024, Harris juga akan menjadi presiden perempuan pertama Amerika Serikat.
Ia berjanji akan menyatukan Partai Demokrat dan negaranya untuk memenangkan pemilihan presiden AS.
Pada Senin (22/7/2024), Harris berkata, “Saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk menyatukan Partai Demokrat dan negara kita untuk mengalahkan Donald Trump.”
Pencalonan resmi Harris untuk pemilihan presiden akan diputuskan pada Konvensi Nasional Partai Demokrat bulan depan.
Harris mengatakan Donald Trump memiliki agenda ekstrem yang disebut Proyek 2025.
Wanita berusia 59 tahun kelahiran Oakland, California itu merasa terhormat menerima dukungan Biden.
“Saya bangga mendapat dukungan dari Presiden dan tujuan saya adalah mendapatkan dan memenangkan nominasi (pilpres) saya,” tulisnya.
Menurut Harris, Biden telah menjalankan tugasnya sebagai presiden
“Atas nama rakyat Amerika, saya berterima kasih kepada Joe Biden atas kepemimpinan dan pengabdiannya yang luar biasa kepada negara kita sebagai Presiden Amerika Serikat,” ujarnya.
Harris sangat mendukung kebijakan-kebijakan utama pemerintahan Biden, termasuk upaya untuk melindungi undang-undang infrastruktur, imigrasi, pengendalian senjata, dan hak aborsi.
Secara khusus, Harris ditugaskan untuk memimpin upaya memerangi migrasi Amerika Tengah. Diberikan
Harris telah mengumpulkan beberapa penghargaan bergengsi sepanjang karirnya
Dia adalah wanita kulit hitam pertama yang memegang hampir semua peran, termasuk Jaksa Wilayah San Francisco, Jaksa Agung California, Senator California, dan Wakil Presiden.
Harris, yang terpilih sebagai wakil presiden Amerika Serikat, juga merupakan putri pertama seorang imigran.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa Biden berkinerja buruk dalam debat melawan Trump, sehingga Harris kemungkinan akan mengalahkan Trump pada bulan November.
Pendukung Harris telah berdebat sejak Biden mundur dari pemilihan presiden AS.
Misalnya, jajak pendapat Economist/YouGov yang dirilis pekan lalu menemukan bahwa Biden akan kalah dari Trump sebesar 41 persen berbanding 43 persen.
Menurut jajak pendapat, Harris kalah dari Trump dengan 39% berbanding 44% suara.
Di sisi lain, jajak pendapat Reuters/Ipsos menemukan bahwa Joe Biden dan Kamala Harris memiliki sikap serupa terhadap Trump. Biden dikatakan yang terburuk
Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump menyebut Joe Biden sebagai presiden terburuk dalam sejarah Amerika.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump setelah calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden resmi mundur dari pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024 pada Senin (22/07/2024).
Biden beralasan pengunduran dirinya merupakan keputusan terbaik bagi partai dan negara.
Namun, menurut Trump dan tim kampanyenya, Biden tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden Amerika Serikat sejak awal.
“Semua orang di sekitarnya, termasuk dokter dan media, tahu bahwa dia tidak memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi presiden, dan sebenarnya dia tidak memilikinya,” jelas Trump dalam postingan di media sosial.
Joe Biden yang busuk tidak layak mencalonkan diri sebagai Presiden dan dia tidak layak untuk menjabat dan tidak pernah! tambah Trump.
JD Vance, calon wakil presiden Trump yang baru terpilih, juga mengumpat.
Dalam keterangan resminya, J.D. Vance menyebut Biden sebagai presiden terburuk sepanjang hidupnya karena melanjutkan kebijakan penipuan di pemerintahan.
“Dia menjadi presiden hanya dengan kebohongan, berita palsu, dan keluar dari ruang bawah tanahnya. Semua orang di sekitarnya, termasuk dokter dan media, tahu dia tidak layak menjadi presiden, dan dia bukan satu-satunya,” Trump menulis. . .
Selain itu, Ketua DPR Mike Johnson dan loyalis Trump mengeluarkan pernyataan yang menyerukan Biden untuk mengundurkan diri sebagai presiden dan menarik pencalonannya untuk dipilih kembali.
“Jika Joe Biden tidak memenuhi syarat menjadi presiden, maka dia tidak memenuhi syarat menjadi presiden. Dia harus segera mengundurkan diri. (Tribune Network/Renas Abdila)