Perbandingan Kerusakan Serangan Israel vs Iran, Mana yang Lebih Parah?

TRIBUNNEWS.COM – Sejak awal April 2024, dunia dihebohkan dengan serangan udara yang dilancarkan Negara Israel terhadap Iran.

Israel tidak secara langsung menargetkan wilayah Iran, melainkan menargetkan konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Serangan tanggal 1 April menewaskan 13 orang, termasuk dua jenderal Iran.

Iran tidak tinggal diam.

Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel pada dini hari tanggal 14 April waktu setempat.

Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal pada hari itu.

Meski serangan Iran merupakan balas dendam atas serangan Israel terhadap gedung konsulatnya di Suriah, namun Israel tidak berhenti.

Israel melancarkan serangan baru ke Iran, tepatnya pada dini hari Jumat (19/4/2024).

Namun apa dampak kerusakan dari serangan tersebut?

Berikut Tribunnews.com rangkum perbandingan kerusakan akibat serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran dan sebaliknya. Kerusakan atau dampak serangan Iran terhadap Israel 14 April 2024

Mengutip Aljazeera, serangan ratusan drone Iran ke Israel berlangsung sekitar 5 jam. Drone serangan balasan Iran terhadap Israel terlihat dari situs Kubah Emas (Dome of Stone) di Yerusalem, Minggu (14/4/2024). (Waktu Israel)

Selama serangan tersebut, ledakan terdengar di kota-kota di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv.

Ledakan juga terdengar di Yerusalem, dan sirene serangan udara terdengar di lebih dari 720 lokasi ketika pasukan Israel mencoba menembak jatuh proyektil tersebut.

Kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan serangan Iran melibatkan lebih dari 120 rudal balistik, 170 drone, dan lebih dari 30 rudal jelajah, kantor berita Associated Press melaporkan.

Militer Israel juga mengatakan bahwa sebagian besar proyek tersebut dicegat di luar perbatasan negaranya dengan bantuan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.

Yordania juga menembak jatuh beberapa rudal yang ditujukan ke Israel saat terbang melalui wilayah udara Yordania.

Mengenai kerusakan, Hagari mengatakan hanya ada sedikit kerusakan infrastruktur di sebuah pangkalan di Israel selatan.

Iran memang mengincar kawasan Navatim yang merupakan lokasi pangkalan udara Israel.

Selain itu, seorang gadis berusia tujuh tahun terluka parah akibat pecahan rudal.

Sementara itu, beberapa pasien lainnya mengalami luka ringan dan ada pula yang dirawat karena cemas. Kerusakan atau dampak serangan Israel ke Iran 19 April 2024 Pemandangan dari langit di Isfahan, Iran setelah adanya laporan ledakan. (IRGC)

Sementara itu, mengenai dampak buruk serangan Israel terhadap Iran, beberapa pejabat Iran dan media meremehkan dampaknya.

Tidak ada laporan korban jiwa, BBC.com melaporkan.

Kantor berita Fars Iran melaporkan bahwa ledakan terdengar di dekat pangkalan militer Iran dan sistem pertahanan udara diaktifkan.

Ledakan yang terdengar di wilayah Isfahan terjadi akibat penembakan pertahanan udara terhadap objek mencurigakan.

Tidak ada korban luka dalam ledakan itu, menurut pernyataan seorang jenderal Iran.

Kantor berita semi-resmi Tasnim, yang dekat dengan sayap militer Korps Garda Revolusi Islam, merilis video fasilitas nuklir di Isfahan yang tidak menunjukkan tanda-tanda serangan.

Badan Energi Atom Internasional telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada kerusakan pada situs nuklir Iran.

Hossein Dalirian, juru bicara Siber Nasional Iran.​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​

Dia mengatakan bahwa Israel baru saja melakukan upaya yang gagal dan indah untuk menerbangkan quadcopter (drone) yang ditembak jatuh.

Namun, Iran beberapa kali memberlakukan pembatasan penerbangan komersial setelah serangan itu, meski pembatasan tersebut kini telah dicabut.

Di sisi lain, ledakan juga dilaporkan terjadi di Irak dan Suriah, tempat kelompok bersenjata yang didukung Iran beroperasi.

Namun belum jelas apakah ledakan tersebut berkaitan langsung dengan serangan di Isfahan.

Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan bahwa sebuah situs pertahanan udara di Suriah selatan terkena serangan rudal Israel pada Jumat dini hari waktu setempat.

Israel belum mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik serangan itu. Apa yang terjadi selanjutnya?

Dengan meremehkan insiden serangan Israel, Iran telah mengindikasikan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menarik diri, lapor Reuters.

Respons Iran tampaknya ditujukan untuk mencegah perang di kawasan Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa drone yang diluncurkan Israel merupakan drone kecil dan tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.

Media dan pejabat Iran menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan yang dilakukan oleh “penyusup”, bukan Israel, sehingga tidak perlu ada balas dendam.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Israel tidak memiliki rencana untuk menanggapi insiden tersebut.

“Sumber asing yang terlibat dalam insiden tersebut belum dapat dikonfirmasi. Kami belum menerima serangan dari luar, dan diskusi lebih mengenai infiltrasi daripada serangan,” kata pejabat tersebut.

Israel tidak mengatakan apa-apa mengenai insiden tersebut dan sekutunya, Amerika Serikat, menolak untuk campur tangan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *