Laporan Jurnalis TribunJakarta.com Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rahmat ditemukan tewas dengan luka serius di Jakarta Timur dan keluarganya mencurigai ada sesuatu yang mencurigakan tentang penyebab kematiannya.
Rahmat ditemukan tewas dengan luka serius di Jakarta Timur, dan keluarganya menduga penyebab kematiannya tidak beres.
Keluarga Rahmat, terutama kakak perempuannya Rika (41 tahun), bereaksi aneh atas kematian adik laki-lakinya.
Rika bercerita, sebelum terdesak, Rahmat menghilang tanpa kabar.
“Rakhmati menghilang pada 30 Oktober 2024.
Lima hari setelah itu, kami mendapat kabar duka beliau meninggal dunia, kata Rika saat dihubungi Jakarta Timur, Senin (25/11/2024).
Berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga, Rahmat dilarikan ke RS Polri Kramat Jat dengan kondisi luka serius sebagai pasien yang belum diketahui identitasnya.
Baru-baru ini, pihak keluarga mengetahui adiknya dioperasi karena mengalami pendarahan di kepala.
“Menurut informasi pihak rumah sakit, sebelum meninggal, adiknya sempat dioperasi karena mengalami pendarahan di bagian kepala,” jelas Rika.
Pihak keluarga masih belum mengetahui siapa yang membawa Rahmat ke rumah sakit atau bagaimana dia bisa terluka.
Berdasarkan laporan awal, Rahmat dibawa ke RS Polri Kramat Jat pada 20 Oktober 2024 dan meninggal dunia pada 24 Oktober 2024.
Rika menjelaskan, luka di tubuh Rahmat memiliki bekas yang sangat mencurigakan.
“Kepalanya mendapat 29 jahitan, matanya hitam, tulang pipinya rusak seperti terkena pukulan benda tumpul, dan ada bekas perban di tangannya. “Lengannya juga patah,” katanya.
Polisi mengatakan, luka-luka tersebut akibat pemukulan setelah Rahmat dituduh mencuri telepon genggam seorang pekerja proyek, meski pihak keluarga meragukan penjelasan tersebut.
Rahmat dikenal sebagai orang baik dan kecil kemungkinannya terlibat dalam kejahatan tersebut.
“Sepeda motor, telepon seluler, dan dompetnya hilang. “Itu semua sepadan, dan tidak wajar kalau dia meninggal dalam keadaan seperti ini,” pungkas Rika.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Nicholas Ari Lilipali belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
Verifikasi diperlukan untuk memastikan kesimpulan awal bahwa Rahmat hilang.
“Aku tidak menyebutkan itu, ya. “Kita harus periksa dulu,” kata Nikola.
Kepala Bagian Keamanan Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahean menegaskan, pihaknya akan mengusut lebih lanjut kasus tersebut.
Artikel ini tayang di TribunJakarta.com dengan judul “Migran Asal Sumbar Meninggal Karena Luka di Jaktim, Kakak Bilang Aneh”.