Perang Rusia-Ukraina Hari ke-937: Moskow Klaim Rebut Kembali 2 Desa di Kursk

TRIBUNNEWS.COM – Berikut rangkuman peristiwa perang Rusia-Ukraina yang memasuki hari ke-937 pada Selasa (17/9/2024).

Pasukan Rusia telah merebut kembali dua desa di wilayah Kursk barat dari Ukraina.

Rusia mengonfirmasi perkembangan terkini pada Senin (16/9/2024).

Moskow menyebut operasi di Kursk sebagai serangan besar di sana.

Sejak 6 Agustus 2020, pasukan Rusia melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk.

Saat itu, Kyiv mengejutkan Moskow dengan serangan terbesar di tanah Rusia sejak Perang Dunia II.

Ukraina merebut 100 desa dengan luas lebih dari 1.300 kilometer persegi.

Namun, pada Senin (16/9/2024) permintaan Rusia tersebut belum bisa diverifikasi secara pribadi.

Selengkapnya, simak peristiwa lain yang disebutkan Tribunnews.com dalam artikel ini. Hari Perang Rusia-Ukraina 937: Rusia memerintahkan evakuasi beberapa desa di dekat perbatasan Ukraina di wilayah Kursk pada Senin (16/9/2024), setelah merebut kembali dua desa di wilayah Kursk.

Alasan eksodus dari perbatasan tidak jelas, tetapi hal itu terjadi beberapa hari setelah Moskow memulai serangannya.

“Pihak berwenang telah memutuskan untuk mengevakuasi wilayah distrik Rylsky dan Khomutovsky, yang terletak di area seluas 15 kilometer dekat perbatasan dengan Ukraina,” kata Kepala Gubernur Wilayah Kursk Alexei Smirnov melalui telegram.

Sebagai informasi, ada dua belas desa dan kota di lingkaran ini. Ukraina mengumumkan pada Senin (16/9/2024) bahwa mereka telah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk menganalisis situasi di wilayah Kursk yang direbutnya.

“Saya telah meminta Kementerian Luar Negeri Ukraina untuk mengundang PBB dan ICRC untuk berpartisipasi dalam bantuan kemanusiaan di wilayah Kursk,” kata Menteri Luar Negeri Andriy Sibyga di media sosial.

PBB mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya siap untuk menilai dan menganalisis situasi di wilayah Kursk, tetapi hanya dengan izin Moskow. Ketua NATO Jens Stoltenberg pada Senin (16/9/2024) menyambut baik pembicaraan mengenai penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.

Namun semua keputusan dalam hal ini harus diambil oleh masing-masing teman.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi telah berulang kali meminta sekutunya dalam beberapa bulan terakhir untuk mengizinkan rudal Barat, termasuk rudal serangan jarak jauh AS dan Storm Shadows Inggris, menembus Rusia untuk mempertahankan Moskow.

Baca juga: Hari Perang Rusia-Ukraina 936: Moskow dan Kyiv Melawan dengan Drone dan Rudal Pemerintah Finlandia menyambut baik kepemimpinan Swedia dalam membangun pasukan NATO di Finlandia untuk memperkuat pertahanan negara tetangganya, Rusia, kata kedua negara Nordik tersebut, Senin (16/9). ). /2024).

Intervensi besar-besaran Moskow di Ukraina pada tahun 2022 menandai perubahan bersejarah dalam konflik yang sebelumnya dimiliterisasi antara Finlandia dan Swedia, bergabung dengan NATO pada tahun 2023 dan 2024 ketika Ukraina memasukkan pemimpin perang kontroversial terhadap keamanan nasional ke dalam daftar hitam pada Senin (16/9/2024).

Dia mengatakan film tersebut menampilkan “propaganda Rusia” tentang pendudukan Moskow.

Russian at War, disutradarai oleh pembuat film Rusia-Kanada Anastasia Trofimova, menampilkan tentara yang bertempur di garis depan di Ukraina.

Film ini telah menjadi sumber kontroversi sejak pemutaran perdana di Venesia awal bulan ini.

Beberapa orang mengkritik film tersebut sebagai upaya untuk menutupi dan membenarkan invasi Moskow. Kiev pada Senin (16/9/2024) membantah adanya hubungan dengan pria yang dituduh mencoba membunuh mantan Presiden AS Donald Trump.

Pernyataan dari Ukraina itu dikeluarkan setelah tersangka mengumumkan bahwa dirinya adalah pendukung Ukraina, yang menyatakan ingin mencari sukarelawan di luar negeri untuk berperang di sana.

Wawancara media dan laporan media sosial mengungkapkan bahwa tersangka, yang diidentifikasi sebagai Ryan Routh, 58, yang melakukan perjalanan ke Ukraina setelah invasi Rusia pada tahun 2022, adalah pendukung Ukraina.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka tidak ada hubungannya dengan hal itu.

Kyiv menuduh Moskow menggunakan media sosial untuk tujuan propaganda.

Kremlin mengatakan ada hubungan antara upaya pembunuhan tersebut dan dukungan AS terhadap Kyiv, dan menambahkan bahwa “bermain api akan memiliki konsekuensi”.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *