Perang Rusia-Ukraina Hari ke-917: Setelah Kursk, Ukraina Berusaha Invasi Wilayah Belgorod

TRIBUUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang hari ke-917 antara Rusia dan Ukraina pada Rabu (28/8/2024).

Hingga tengah malam, Amerika Serikat mengumumkan akan terus menegakkan peraturan Ukraina untuk membatasi penggunaan senjatanya di wilayah Rusia.

Pada pukul 01.00 waktu setempat, Angkatan Udara Rusia mengumumkan “ancaman udara” di wilayah Lipetsk, Rusia

Sebelumnya, ancaman rudal diumumkan di wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina. Menurut Telegraph, Zelensky meminta aliansi tersebut untuk mengirim lebih banyak jet F-16.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta sekutunya untuk membeli lebih banyak jet tempur F-16.

Dia juga meminta sekutu untuk memfasilitasi pelatihan lebih lanjut bagi pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16.

Zelensky juga mengungkapkan bahwa pesawat tempur Barat digunakan untuk menembak jatuh rudal Rusia dalam dua hari terakhir serangan besar-besaran di Ukraina. Setelah Kursk, Ukraina mencoba menginvasi Belgorod

Gubernur wilayah Belgorod Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina dan sebagian wilayah Kursk yang dikuasai Ukraina, mengatakan ada upaya baru Ukraina untuk menyerang wilayahnya.

“Ada laporan bahwa tentara Ukraina mencoba melintasi perbatasan,” katanya.

“Namun, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, situasi di perbatasan masih sulit, namun terkendali,” ujarnya di jejaring sosial. Ukraina mengklaim menguasai 100 kota di Kursk.

Panglima militer Ukraina Oleksandr Syrsky mengklaim pasukannya telah berhasil menguasai 100 kota dan desa di Kursk Rusia, yang mencakup wilayah seluas 1.294 kilometer persegi.

Dia mengklaim bahwa pasukan Rusia telah mengerahkan sekitar 30.000 tentara sejak serangan Kursk.

Sementara itu, Ukraina mengklaim berhasil membawa 594 tawanan perang ke Kursk. Menurut The Guardian, Ukraina menguji rudal buatan dalam negeri yang pertama

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa Ukraina telah menguji rudal balistik produksi dalam negeri untuk pertama kalinya.

Namun, dia belum bisa memberikan rincian lebih lanjut.

Akhir pekan lalu, Zelensky mengumumkan pembuatan rudal tak berawak Palianetsian. dan menyatakan bahwa itu berhasil digunakan

“Ukraina memiliki kapasitas produksi 1,5-2 juta pesawat tahun ini. Namun dana tidak cukup untuk mencapai tujuan ini,” kata Zelensky pada Selasa (27/8/2024) saat Amerika Serikat bersiap mengirim senjata tambahan ke Ukraina.

Pasca gelombang pertama serangan besar-besaran Rusia pada Senin (26/8/2024), Presiden Joe Biden dari Amerika Serikat (AS) menjadikan pengiriman bantuan militer ke Ukraina sebagai prioritas. yang merupakan sekutunya

“Kami memprioritaskan ekspor pertahanan udara AS agar ke Ukraina terlebih dahulu,” ujarnya, Selasa.

“AS meningkatkan pasokan energi ke Ukraina. meningkatkan sistem dan memperkuat stabilitas jaringan energi Ukraina,” tambahnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *