Perang Rusia-Ukraina Hari ke-902: Ukraina Duduki 28 Permukiman Rusia di Kursk, Putin Diminta Nyerah

TRIBUNNEWS.COM – Berikut tren terkini pada Selasa (13 Agustus 2024), hari ke-902 perang antara Rusia dan Ukraina. Badan Energi Atom Dunia (WEA) menilai kerusakan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzia

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan perwakilannya memeriksa menara pendingin yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia di Ukraina yang dikuasai Rusia.

Namun belum jelas apa penyebab kebakaran di sana pada akhir pekan lalu.

Rusia dan Ukraina saling menuduh sebagai penyebab kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir besar yang sudah tidak terpakai di Ukraina. Rusia menyalahkan serangan pesawat tak berawak dan Ukraina mengklaim hal itu mungkin merupakan kelalaian atau pembakaran Rusia. Ukraina menguasai 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia.

Ukraina mengatakan pihaknya telah merebut 1.000 kilometer persegi wilayah Kursk Rusia dalam serangan lintas batas skala besar.

Kiev menekankan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin harus berdamai dan menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina.

“Kami terus melakukan operasi ofensif di wilayah Kursk. Saat ini, kami menguasai area seluas sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Federasi Rusia,” kata Panglima Tertinggi Ukraina Oleksandr Sirsky kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam video wawancara yang diunggah ke akun Telegram Zelensky, Senin (12/8/2024), pihak berwenang Rusia menyebut Ukraina menguasai 28 desa Kursk.

Gubernur wilayah Kursk, seorang pejabat Rusia, memperkirakan pasukan Kiev telah menguasai 28 wilayah.

Pasukan Ukraina berhasil maju ke Kursk dengan serangan sedalam 12 km dan lebar 40 km.

Meski kurang dari separuh perkiraan keberhasilan militer Ukraina di Ukraina, pernyataan pejabat tersebut merupakan pengakuan publik yang mengejutkan atas kemunduran besar yang dialami Rusia sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Putin telah berjanji untuk mengusir tentara Ukraina dari Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan Ukraina terhadap Kursk bertujuan untuk memperbaiki keadaan perundingan di Kiev dan membatasi kemajuan militer Rusia menjelang kemungkinan perundingan damai.

“Faktanya, misi utama Departemen Pertahanan adalah menekan dan mengusir musuh dari wilayah kami,” kata Presiden Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional (NSC) hari itu.

“Musuh pasti akan merespons dengan tepat,” tambahnya, mengutip Guardian. Zelenskyy mengatakan Putin harus dipaksa untuk berdamai.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan Kursk menyasar wilayah di mana Rusia pernah menyerang wilayah Ukraina.

“Menghancurkan teroris Rusia di mana pun mereka memulai serangan adalah hal yang benar,” katanya dalam pidato malamnya.

“Pesawat militer Rusia, perlengkapan Rusia. Kami tahu betapa bagusnya ini untuk membawa perdamaian. Jika Presiden Putin ingin terus berperang, Rusia harus dipaksa untuk berdamai,” lanjutnya.

“Rusia membawa perang ke negara-negara lain dan kini membawanya pulang,” tambahnya. Putin mengatakan pasukannya berhasil maju meskipun ada serangan dari Ukraina.

Putin mengatakan pasukannya maju ke Ukraina setelah beberapa pangkalannya di Kursk diserang.

“Pasukan kami terus maju untuk menjalin kontak dengan Ukraina,” kata Presiden Putin hari ini.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebelumnya bahwa pasukannya telah mempercepat kemajuan pertama mereka di Donetsk timur dan merebut desa Lysychne saat mereka maju menuju kota Pokrovsk.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *