Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-857: Moskow Gempur Blok Apartemen Dnipro, 1 Orang Tewas

TRIBUNNEWS.COM – Berikut rangkuman peristiwa hari ke-857 perang Rusia-Ukraina pada Sabtu (29/6/2024).

Satu dari enam anak terluka akibat rudal Rusia.

Setidaknya satu orang tewas dan lainnya terjebak di dalam sebuah gedung di Ukraina tengah. Yang kita ketahui pada hari ke 857, perhatikan peristiwa lainnya berikut ini:

* Serangan rudal Rusia menghantam bangunan perumahan sembilan lantai di kota Dnipro, Ukraina tengah pada Jumat (28/6/2024).

Eskalasi tersebut menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai enam lainnya, kata para pejabat.

Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena masih banyak orang yang terjebak di dalam gedung.

“Empat lantai teratas runtuh akibat serangan itu,” kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko.

* Foto yang diposting di Telegram oleh Gubernur Serhiy Lysak dan gambar lain di media sosial menunjukkan sebuah bangunan rusak parah.

Asap mengepul dari lubang menganga di lantai atas.

Seorang bayi berusia tujuh bulan termasuk di antara korban luka, kata Lysak. Tiga orang berada dalam kondisi serius.

* Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 10 warga sipil, termasuk seorang politisi dan dua pendeta yang ditangkap di Rusia dan Belarus, telah dibebaskan dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Vatikan.

Rusia dan Ukraina telah menukarkan ratusan tahanan selama dua tahun konflik mereka, namun pembebasan tahanan sipil lebih jarang terjadi.

“Kami berhasil memulangkan 10 orang lagi dari penawanan Rusia,” kata presiden Ukraina melalui Telegram.

* Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menguasai pemukiman Rozdolivka di Ukraina timur.

Namun militer Ukraina mengatakan pertempuran sengit sedang terjadi di daerah sekitar pemukiman tersebut.

* Sekali lagi, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan memasok senjata dan amunisi kepada Ukraina.

Bantuan tersebut diperkirakan mencapai USD 150 juta.

Ini termasuk pencegat anti-pesawat Hawk dan amunisi artileri 155 mm, kata dua pejabat AS.

* Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia harus mulai memproduksi rudal jarak pendek dan menengah yang sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian senjata dengan Amerika Serikat yang kini sudah tidak berlaku lagi.

Presiden Rusia mengacu pada rudal dengan jangkauan 500 hingga 5.500 km (300-3.400 mil) yang dilarang oleh perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) pada Perang Dingin.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *