TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang hari ke-835 antara Rusia dan Ukraina (7/6/2024).
Hari ini pukul 04:28 waktu setempat di wilayah Khmelnytskyi Ukraina, setelah peringatan serangan udara dikeluarkan, terjadi ledakan lebih lanjut.
Beberapa menit kemudian, Rusia melancarkan serangan udara di Kiev dan beberapa wilayah lainnya, kata Suspilne. Prancis akan mentransfer pesawat tempur Mirage-2000 ke Ukraina
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis akan mentransfer jet tempur Mirage-2000 ke Ukraina dan melatih pilot Ukraina.
“Biasanya lima sampai enam bulan. Jadi, sampai akhir tahun akan ada uji cobanya. “Pilot akan dilatih di Prancis,” kata Macron, Kamis (6/6/2024) lalu. Prancis melatih 4.500 tentara Ukraina
Emmanuel Macron mengatakan Prancis juga akan memperlengkapi dan melatih seluruh brigade yang terdiri dari 4.500 tentara Ukraina.
Macron mengatakan Prancis dan mitranya akan mempertimbangkan hal tersebut, di tengah spekulasi bahwa ia akan segera mengumumkan pengiriman instruktur Prancis ke Ukraina. AS mengundang Tiongkok untuk berpartisipasi dalam KTT perdamaian Ukraina di Swiss
Amerika Serikat (AS) mendorong Tiongkok untuk berpartisipasi dalam KTT perdamaian Ukraina yang akan diadakan di Swiss bulan ini.
Kami rasa kehadiran mereka di sini akan sangat bermanfaat,” kata perwakilan Departemen Luar Negeri AS kemarin.
Tiongkok mengatakan pihaknya tidak akan berpartisipasi kecuali Rusia juga diundang.
Akhir pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi mengatakan Tiongkok telah melarang negara lain berpartisipasi dalam pertemuan tersebut, kecuali Rusia. Keberanian Joe Biden memudar karena Putin mengizinkan negara lain menggunakan senjata Rusia untuk menyerang Barat
Setelah mendapat ancaman dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Joe Biden segera mengklarifikasi izinnya menggunakan senjata AS untuk menargetkan wilayah Rusia di Ukraina.
AS melarang Ukraina menembaki Rusia, namun hanya di perbatasan.
“Kami tidak berbicara tentang memberi mereka senjata untuk menyerang Moskow, untuk menyerang Kremlin,” kata Joe Biden kemarin.
Menurutnya, Ukraina memerlukan izin tersebut untuk melawan serangan Rusia yang dilancarkan dari wilayah Rusia di perbatasan.
“Dari perbatasan, mereka melepaskan tembakan besar-besaran dengan senjata konvensional yang dibawa Rusia ke Ukraina untuk membunuh warga Ukraina,” lanjutnya, menurut The Guardian.
Pengumuman tersebut muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia akan mengizinkan negara-negara lain menggunakan senjata mereka untuk menyerang kepentingan Barat. Joe Biden menyebut Putin sebagai diktator
Joe Biden dan Macron menyerukan dukungan untuk Ukraina dalam pidato mereka kemarin di Normandia dalam rangka peringatan 80 tahun D-Day.
Joe Biden menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai seorang tiran yang mendominasi.
“Menyerah kepada penindas, mematuhi diktator adalah hal yang tidak masuk akal,” katanya membela Ukraina.
Ia menekankan bahwa Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya akan terus mendukung Ukraina karena Rusia bisa menyerang negara-negara Eropa lainnya jika menyerah.
(Tribunnews.com/Unitha Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina