TRIBUNNEWS.COM – Di bawah ini adalah update hari ke 779 perang Rusia melawan Ukraina.
Departemen Luar Negeri AS menuduh Rusia melanggar larangan penggunaan senjata kimia di medan perang.
Hampir 300 entitas menjadi sasaran sanksi AS karena memasok senjata penting kepada militer Rusia.
5 warga sipil tewas dalam serangan Rusia di Kharkiv dan Donetsk.
682 penduduk kota Chasiv Yar di Ukraina saat ini harus bertahan hidup tanpa air bersih dan listrik. Selengkapnya, berikut update hari ke-770 perang Rusia melawan Ukraina, seperti dikutip The Guardian: AS menuduh Rusia menggunakan senjata kimia terlarang
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Rusia melanggar larangan internasional terhadap senjata kimia dengan menggunakan kloropikrin terhadap tentara Ukraina.
Tak hanya itu, Rusia juga dituding menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan kerusuhan akibat perang di Ukraina.
“Penggunaan gas oleh Rusia berasal dari rencana yang sama dengan operasinya untuk meracuni Navalny pada tahun 2020 dan Sergei Skripal dan putrinya Yulia pada tahun 2018 dengan agen saraf Novichok,” kata Departemen Luar Negeri AS. Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Rusia sengaja menggunakan bahan kimia ini untuk mengusir pasukan Ukraina
Departemen Luar Negeri AS mengatakan penggunaan senjata kimia mungkin dimotivasi oleh keinginan pasukan Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina dari posisi yang dibentengi.
Selain itu, Rusia dituduh menggunakannya untuk keuntungan taktisnya di medan perang.
Sementara itu, militer Ukraina mencurigai tentara Rusia menggunakan lebih dari sekedar bahan kimia klorotin.
Namun mereka juga secara ilegal menggunakan cangkang yang mengandung gas CS dan CN. Terkait senjata kimia tersebut, pemerintah AS berjanji akan memberikan sanksi kepada beberapa perusahaan milik negara Rusia yang memungkinkan hal tersebut.
Pemerintah AS telah mengumumkan bahwa mereka akan memberikan sanksi kepada entitas dan perusahaan negara Rusia yang terkait dengan program senjata kimia dan biologi Moskow.
Terutama memfasilitasi penggunaan kloropikrin terhadap tentara Ukraina.
Departemen Luar Negeri diperkirakan akan mempresentasikan temuannya kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
Ia menegaskan, aturan tersebut harus dipatuhi oleh Rusia dan beberapa negara lainnya. AS telah memberikan sanksi kepada hampir 300 entitas di Rusia, Tiongkok, dan beberapa negara lain karena memasok bahan-bahan penting ke pangkalan industri militer Rusia.
Keputusan tersebut diumumkan pejabat AS pada Rabu (5 Januari 2024).
Menurut para pejabat AS, hampir 300 dari entitas ini menggunakan masukan penting ini untuk melawan Ukraina.
Mereka juga menekankan bahwa langkah ini semakin mengganggu perang.
“Tindakan hari ini akan semakin mengganggu dan melemahkan upaya perang Rusia dengan menyerang basis industri militernya dan jaringan penghindaran yang membantu memasoknya,” kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Selain China, beberapa negara juga menjadi sasaran sanksi AS
Selain Tiongkok, terdapat hampir 300 target yang dikenai sanksi AS, yang merupakan entitas non-Rusia yang berlokasi di Azerbaijan, Belgia, Slovakia, Turki, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Mereka dituduh memasok teknologi dan peralatan ke Rusia dari luar negeri.
“Perusahaan-perusahaan ini memungkinkan Rusia memperoleh teknologi dan peralatan yang sangat dibutuhkan dari luar negeri,” kata Kementerian Keuangan dalam sebuah pernyataan ketika Rusia menargetkan Kharkiv dan Donetsk di Ukraina timur.
Gubernur wilayah tersebut mengatakan bahwa seorang wanita berusia 38 tahun dan ayahnya di dalam mobil tewas dalam serangan bom yang dipandu Rusia di wilayah timur laut Kharkiv.
Serangan Rusia kemudian juga menargetkan wilayah Kharkiv dekat kota Kupiansk.
Sebuah senjata Rusia membunuh seorang wanita berusia 67 tahun di desa Leljukivka.
Kepala administrasi militer di kawasan itu, Vadim Filashkin, mengatakan seorang wanita berusia 57 tahun dan seorang pria berusia 64 tahun tewas dan enam lainnya terluka di kota kecil Girnyk akibat serangan Rusia. . Serangan Rusia menyebabkan 682 penduduk kota Chasiv Yar tanpa air bersih dan listrik
Filshkin mengatakan warga kota Čarsiv Jara saat ini berada dalam kondisi yang sangat sulit.
Akibat serangan Rusia terhadap kota yang berpenduduk 12.500 jiwa sebelum perang ini, kota ini tidak memiliki air bersih dan listrik.
Serangan artileri Rusia yang tiada henti selama berbulan-bulan menghancurkan kota tersebut.
Tentara Ukraina yang membela Chasiv Yar mengatakan mereka masih menunggu amunisi baru. Serangan rudal Rusia menghantam depot pemilahan di Odessa
Perusahaan pos dan kurir Ukraina Nova poshta mengatakan pada Rabu malam bahwa sebuah rudal telah menghantam depot penyortiran di Odesa.
Namun, tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut.
Gubernur Oblast Odesa Oleh Kiper mengatakan, sedikitnya 13 orang terluka dalam serangan roket yang menyebabkan kebakaran besar tersebut.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait perang Rusia melawan Ukraina