Mediator Mesir dan Qatar mengkonfirmasi pada Selasa (11/06) bahwa mereka telah menerima tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS) di Jalur Gaza.
Setelah kedua negara “mengonfirmasi bahwa upaya mediasi dengan Amerika Serikat akan berlanjut hingga kesepakatan tercapai, dan mediator akan meninjau tanggapannya dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat untuk mengambil langkah selanjutnya.”
Namun, Israel tidak disebutkan dalam pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Hamas dan afiliasinya di Gaza, Jihad Islam, mengatakan mereka “siap bernegosiasi” untuk mencapai kesepakatan.
Hamas juga menyandera 120 dari hampir 250 orang yang diculiknya selama serangan 7 Oktober terhadap Israel. Israel, Amerika Serikat dan negara-negara lain telah menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris. Blinken mengumumkan bantuan ke Gaza, Netanyahu mendukung proposal AS
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai lebih dari $400 juta (sekitar 6,5 triliun rupiah) ke Jalur Gaza pada konferensi bantuan yang diselenggarakan oleh Yordania.
Blinken berangkat ke Timur Tengah untuk menengahi gencatan senjata pada Selasa (11/06). Ia mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk membuka akses bantuan kemanusiaan di Gaza.
Menteri Luar Negeri AS juga meminta Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata yang didukung AS di Gaza dan membebaskan para sandera.
Dia mengatakan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung rencana tersebut memperjelas bahwa dunia mendukungnya.
Blinken menambahkan: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali komitmennya terhadap proposal tersebut dalam pertemuan pada Senin malam (10/06).
Presiden AS Joe Biden secara mengejutkan mengusulkan rencana tiga fase gencatan senjata perang Gaza pada akhir Mei lalu. Rencana tersebut mencakup pembebasan sekelompok sandera Israel selama gencatan senjata, sebagai tanggapan terhadap pembebasan warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompoknya setuju dengan rancangan resolusi tersebut dan siap mendiskusikan informasinya. Ini adalah perkembangan yang disebut Blinken sebagai “tanda harapan.”
Namun, mediator Qatar dan Mesir belum menerima tanggapan resmi dari Hamas atau Israel mengenai proposal tersebut, dan masih ada keraguan mengenai apakah kemajuan nyata telah dicapai.
Usai pembicaraan dengan para pemimpin Israel, Blinken juga mengatakan bahwa diskusi mengenai rencana pasca perang di Jalur Gaza akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang. Ayo berlangganan buletin mingguan Wednesday Bee gratis. Di tengah minggu, tambah ilmumu, biar topik pembahasannya seru banget! PBB mendukung usulan gencatan senjata Amerika.
Dewan Keamanan PBB mendukung rancangan resolusi Amerika Serikat yang menyerukan gencatan senjata 3 fase di Gaza.
Fase pertama adalah gencatan senjata selama enam minggu dan penarikan pasukan Israel dari wilayah sipil di Jalur Gaza, yang mengarah pada pemukiman kembali warga Palestina.
Penarikan lebih awal akan memungkinkan peningkatan bantuan kemanusiaan secara signifikan, dengan sekitar 600 truk memasuki pemukiman setiap hari.
Sementara itu, Hamas akan membebaskan sandera perempuan, lanjut usia, dan yang terluka sebagai imbalan atas pembebasan ratusan warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Tahap kedua adalah pembebasan semua sandera yang tersisa di Gaza, termasuk tentara Israel. Sementara itu, tentara Israel akan mundur dari seluruh Jalur Gaza. Presiden AS Joe Biden berharap gencatan senjata akan menjadi permanen pada tahap ini.
Tahap ketiga akan dimulai dengan rencana rekonstruksi Gaza yang didukung secara internasional.
Duta Besar AS untuk PBB, Nyonya Linda Thomas-Greenfield, mengatakan: “Dewan ini telah mengirimkan pesan yang jelas kepada Hamas, yaitu menerima perjanjian gencatan senjata. Anak perempuan bersedia. Senin (10/06).
Pkp/rs (AP, dpa, AFP, Reuters)