Perang Dagang dengan China, AS Naikkan Tarif Impor Mobil Listrik hingga Alat Medis

Laporan jurnalis Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menerapkan aturan impor baru dengan menaikkan tarif impor kendaraan listrik dan peralatan medis dari China pada Rabu (15/5/2024).

Tarif impor mobil listrik Tiongkok telah ditetapkan sebesar 100 persen, meningkat empat kali lipat dari saat ini sebesar 25 persen.

Selain menaikkan tarif impor mobil listrik, pemerintah AS juga menaikkan pajak semikonduktor dan panel surya dua kali lipat dari 25% menjadi 50%.

Tarif impor baja dan aluminium Tiongkok juga meningkat tiga kali lipat dari saat ini 7,5% menjadi 25%.

Tarif impor alat suntik medis, sarung tangan medis dan beberapa respirator serta masker wajah dari Tiongkok juga akan dikenakan bea masuk yang lebih tinggi, APNews mengutip.

Tidak dijelaskan secara spesifik kapan Biden akan menerapkan kebijakan tersebut. Namun, menurut seorang pejabat AS, tarif pajak akan diterapkan untuk melindungi industri dalam negeri, termasuk pekerja manufaktur kendaraan listrik.

“Pekerja Amerika bisa bekerja lebih keras dan bersaing dengan siapa pun selama persaingannya adil, tapi sudah terlalu lama hal itu tidak adil,” kata Biden saat berpidato di Rose Garden Gedung Putih.

Meskipun kebijakan ini mungkin melindungi perusahaan-perusahaan Amerika, banyak yang percaya kebijakan baru Biden dapat memicu respons balasan dari Tiongkok di tengah ketegangan antara kedua negara besar tersebut.

Memburuknya hubungan keduanya, yang diperparah dengan pengenaan tarif terhadap produk-produk Tiongkok yang diberlakukan Trump pada masa kepemimpinannya pada 2017-2021.

Hal serupa juga disampaikan oleh beberapa pejabat Gedung Putih, yang mengatakan kenaikan tarif impor, yang awalnya dirancang untuk mencegah masuknya barang-barang murah Tiongkok, hanya akan berpotensi menghambat kemajuan Amerika Serikat dalam bidang energi ramah lingkungan.

“Tiongkok telah berinvestasi dalam industri kendaraan listrik dalam negeri [dengan] serangkaian praktik tidak adil yang memberi mereka keuntungan, harga, dan keunggulan kompetitif yang signifikan,” kata seorang pejabat senior pemerintah.

“Penting bagi kami untuk memastikan bahwa mengingat pesatnya pertumbuhan ekspor dan kelebihan kapasitas di sektor ini, kami memberikan jaminan yang sesuai,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *