Peran 5 Tersangka Begal Casis Bintara Polri di Kebun Jeruk, Sebagai Eksekutor, Joki hingga Penadah

Laporan reporter Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap lima orang dalam kelompok perampokan terhadap calon mahasiswa Bintara (shaza) Polri berinisial SMR (18) di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku dalam kasus ini merupakan kelompok spesialis pencurian dengan kekerasan.

Ade Ari menjelaskan, pelaku utama aksi tersebut ada tiga orang.

Masing-masing berperan sebagai joki bagi pelaku yang melakukan pemotongan korban.

“Mereka adalah spesialis pelanggar kejahatan kekerasan, spesialis 365 pelanggar.

“Ada tiga orang yang berperan sebagai pengendara, ada yang berperan sebagai kapten dan ada yang berperan sebagai algojo,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Ade Ary, dua pelaku lainnya diamankan karena diduga memperdagangkan dan membeli barang rampasan dari Casis Bintar.

Lalu apa peran dua orang lainnya? Dua orang lainnya bertugas membantu menjual mesin dan telepon genggam hasil curian, serta membeli hasil kejahatan, ujarnya. Jari korban terpotong

Sebelumnya, calon sersan polisi (sasis) berinisial SMR kehilangan jarinya usai menjadi korban perampokan di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kapolsek Kebon Jeruk Sutrisno mengatakan, peristiwa perampokan itu terjadi pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 05.00 WIB.

Kejadiannya Minggu kemarin, kejadiannya di Jalan Arjuna, itu Casis Bintara (Polri), kata Sutrisno saat dihubungi, Rabu (15/05/2024). Seorang pemuda korban perampokan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat dirawat di rumah sakit. Polisi mengungkap peran 5 perampok sadis yang menyerang Kompol Satrio Mukti Rajajo (19) hingga mengalami luka tusuk (Ist)

Sutrisno mengatakan, kejadian perampokan itu terjadi saat korban hendak mengikuti ujian Bintara di SMK Media Informasi Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Saat itu, korban yang mengendarai sepeda motor rupanya dibuntuti tiga orang perampok.

“Dia dari rumah di Tanjung Duren hendak mengikuti psikotes di SMK Media Informasi Pesanggrahan, maka dari Tanjung Duren ketiga pelaku menyusul,” ujarnya.

Pelaku kemudian menangkap korban yang salah satunya memegang senjata tajam dan akhirnya melukai korban.

Akibatnya, lanjut Sutrisno, jari korban tertusuk senjata tajam.

“Iya ada yang patah jari, tapi kemarin kita ke rumah sakit, kapolsek semua dan sekarang sudah dioperasi, sekarang korban sudah pulang dan dalam masa pemulihan,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, korban pun kehilangan sepeda motornya dan pelaku merampas telepon genggamnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *