Penyelidikan Kasus Kematian Brigadir Ridhal Dihentikan, Ini Tanggapan Kompolnas hingga Mahfud MD

Brigadir Ridall Ali menutup penyelidikan atas kematian Tommy karena tidak ditemukan kejahatan.

Seorang anggota polisi transportasi di Manado mengatakan dia mengakhiri hidupnya setelah ditembak di kepala di dalam mobil Toyota Alphard.

Mobil berwarna hitam itu diparkir di halaman rumah pengusaha pertambangan Indra Pratama di Mampang, Jakarta Selatan.

Kompolnas Kompol Pongy Indarti mengatakan, keputusan Polres Metro Jakarta Selatan menutup kasus tersebut sudah tepat.

Dia menjelaskan, penyidik ​​punya bukti kuat Brigadir Ridahl bunuh diri.

“Penyidik ​​meyakini bukti dan saksi sepakat bahwa Brigadir Tikus meninggal karena bunuh diri.”

Oleh karena itu, meski belum diketahui penyebabnya, penyidik ​​cukup menutup kasus tersebut, jelasnya, Selasa (30/4/2024), seperti dikutip TribunJakarta.com.

Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan pengusutan tewasnya Brigadir Ridal harus dilakukan secara profesional.

“Ya, selidiki selengkap mungkin. “Akhirnya bisa terungkap detailnya,” jelasnya.

Menurut Mahfoud MD, masyarakat perlu mengetahui fakta kasus ini, sehingga semua informasi harus terbuka.

Seharusnya dibuka lebar-lebar, tertutup untuk mencari fakta sebenarnya, tapi yang penting dibuka, ujarnya seperti dikutip TribunJogja.com. Lindungi buktinya

Ia mengungkapkan, mobil Toyota Alphard yang dikendarai Brigadir Ridal Ali Tomi sebelum meninggal itu memiliki banyak barang bukti.

Kepala Satuan Reserse Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, di dalam mobil tersebut terdapat tas berwarna hitam berisi KTP dan tisu ajaib.

“Ditemukan satu tas berwarna hitam dengan kelengkapan sebagai berikut. Pertama, atas nama korban RA, Surat Izin Mengemudi, Surat Ijin Senjata, Paspor, KTP Mabes Polri, tiga buah Kartu Tabungan Mandiri, dan tiga buah tisu desinfektan atas nama Tenaga Ajaib,” dia jelasnya, Selasa (30/4/2024).

Selain itu juga ditemukan senjata kaliber HS 9 mm yang digunakan untuk membunuh jiwa.

Dua buah telepon genggam, tujuh uang logam asing serta izin peminjaman dan penggunaan senjata api atas nama RA, lanjutnya.

Ia kemudian menjelaskan, pistol itu ditemukan di dekat kaki Brigadir Ridal yang tewas.

“Sebuah pistol berisi HS 9 mm ditemukan di bawah kaki kanan tubuh.”

Ditemukan juga tujuh butir peluru di dashboard tengah mobil,” jelasnya. Gambar CCTV tewasnya Brigadir Ridal.

Polres Metro Jakarta Selatan pun memperlihatkan rekaman CCTV tewasnya anggota Polres Manado Brigadir Ridal Ali Tommy dalam jumpa pers, Senin (29/4/2024).

Dalam rekaman CCTV, mobil Toyota Alphard yang dikemudikan Brigadir Ridal Ali Tommy menjatuhkan pemilik rumah, anaknya, dan pembantu rumahnya (ART).

Mobil itu diparkir di rumah pengusaha pertambangan Indra Pratama di Mampang, Jakarta Selatan.

Usai menurunkan penumpang, terdengar suara tembakan di dalam Toyota Alphard.

Ibu pemilik rumah menggendong anak tersebut dan berlari menuju arah suara.

Ia menanyakan kepada ART asal usul tembakan tersebut.

Kata ART yang memeriksa kondisi kesehatan Brigadir Ridal. “Dia mengalami pendarahan di kepala.

Pemilik tempat tak berani melihat langsung kondisi Brigadir Ridal.

“Tuhan kenapa ini terjadi, kenapa?” Dia berkata.

Laki-laki pemilik rumah mengatakan Brigadir Ridahl mendengarkan mobil tersebut.

Wanita tersebut meminta ART menghubungi ambulans dan suaminya.

“Ya Allah, Allah. Ada apa? Panggil ayahku” ucapnya dengan suara lantang.

Anggota Puslabfor Polri Kombol Irfan mengatakan, tidak ada DNA orang lain di dalam mobil Toyota Alphard saat Brigadir Ridal bunuh diri.

“Kami akan melakukan pemeriksaan TKP pada 27 April 2024 mulai pukul 14.00 hingga 17.00,” jelasnya.

DNA yang ditemukan pada pistol dan mobil cocok dengan profil DNA Brigadir Ridal.

Oleh karena itu, kami tidak menemukan senjata api atau kotak amunisi yang dijadikan barang bukti, dan kami tidak menemukan DNA orang lain di dalam mobil dekat pengemudi, tegasnya. Bertindak sebagai asisten

Kabid Humas Polda Sulut Michael Irwan Thamsil mengatakan, petugas Propam menugaskan Polda Sulut mengusut tindakan Brigadir Ridal selama berada di Jakarta.

Brigadir Ridal ternyata sudah dua tahun lebih menjadi asisten pengusaha asal Jakarta.

Berdasarkan saksi rinci, yang bersangkutan menjadi asisten atau sopir seorang pengusaha di Jakarta sejak akhir tahun 2021, katanya, Senin (29/4/2024), seperti dikutip TribunManado.com.

Ia menegaskan, Brigadir Ridal menjadi asisten pengusaha tersebut tanpa izin atasannya.

Lalu di Manado polisi tidak tahu pimpinannya atau di Kasatkar, lanjutnya.

Pernyataan tersebut membuat Brigadir Ridahl harus berangkat ke Jakarta untuk cuti.

Penafian: Berita atau artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong tindakan bunuh diri.

Pelajar yang merasa membutuhkan layanan konseling untuk masalah kesehatan mentalnya, terutama jika memiliki pikiran untuk bunuh diri, sebaiknya jangan ragu untuk berbicara, berkonsultasi, atau menemui psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa.

Berbagai saluran tersedia bagi siswa untuk menghindari bunuh diri.

Bantuan hubungi

Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang bisa membantunya.

Jika Anda mempunyai masalah yang sama, jangan menyerah dan putuskan untuk mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk menghilangkan rasa cemas yang ada.

Mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau layanan konseling lainnya,

Anda dapat mengklik tautan berikut.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.com dengan judul Hasil Investigasi Polda Sulut, Brigadir Ridal Ali Jakarta dan TribunJakarta.com mengungkap ini yang benar-benar berhasil, Polisi temukan tisu ajaib, uang Thailand di TKP mobil Brigjen Alphard . Membunuh seekor tikus berarti membunuh kehidupan

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (TribunManado.com/Rhendi Umar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *