TRIBUNNEWS.COM, PURWAKAARTA – Pada Senin sore (11/11/2024), sejumlah kecelakaan lalu lintas terjadi di km (92) Tol Cipularang. Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia.
Kecelakaan itu menewaskan satu orang dan melukai 22 lainnya.
Penyebab kecelakaan diduga karena truk melaju dengan kecepatan tinggi dan kehilangan kendali sebelum menabrak kendaraan lain saat terjebak.
Kecelakaan serupa di Km 92 bukan kali ini saja terjadi.
Kecelakaan sering terjadi di kawasan ini, yang diketahui memiliki tikungan tajam atau jalur sempit di banyak tempat.
Inilah rangkaian kecelakaan yang terjadi di Cipularang KM 92.
1. Kecelakaan pada tanggal 2 September 2019
Kecelakaan itu terjadi pada pukul 12.30
Kejadian bermula dari kecelakaan truk sampah yang terbalik.
Saat evakuasi, dump truck kehilangan kendali karena rem blong dan truk yang membawa barang lain bertabrakan.
Akibatnya delapan orang tewas, tiga orang luka berat, dan 25 orang luka-luka.
2. Kecelakaan 26 Juni 2022
Kecelakaan tersebut merusak total 17 kendaraan dan terjadi pada pukul 21.00 WIB.
Menurut saksi mata, penyebab kecelakaan adalah mobil yang melaju kencang dan berpapasan dengan mobil lain tanpa rasa takut.
Kecelakaan itu menyebabkan empat orang terluka parah.
3. Darurat, 19 Oktober 2022
Kecelakaan di Jalan Jakarta itu menyebabkan empat kendaraan, termasuk satu mobil tanpa rem.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan menyebabkan dua orang mengalami luka-luka.
4. Kecelakaan pada tanggal 11 November 2024
Kecelakaan terbaru merusak 19 kendaraan, termasuk satu korban jiwa.
Diduga penyebab kecelakaan tersebut akibat rem yang tidak mengenai truk karton tersebut dan mengenai mobil di depannya. Beberapa titik lemah di Jalan Cipularang yang perlu diwaspadai pengendara adalah sebagai berikut.
Km 92-93
Dalam perjalanan menuju Bandung dari Jakarta terdapat dua tikungan dengan sudut 80 derajat, sedangkan tanjakan dengan kemiringan 20 derajat sangat melengkung sehingga menyulitkan pengemudi.
95km
Meski tak ada tikungan tajam, Tol Cipularang KM 95 dikenal nyaman karena lurus hanya sekitar 2 km. Pengendara sering kali merasa mengantuk saat berkendara di jalan lurus yang panjang.
Km 96-97
KM 96-97 dikenal sebagai rute termudah. Pasalnya, kontur jalan di jalan ini sangat terjal dengan sudut sekitar 20 derajat dan berlanjut dengan penurunan tajam 70-80 derajat.
Km 103-101
Terdapat jembatan dan jalan penghubung dari KM 103-101. Oleh karena itu, pengemudi lebih mungkin kehilangan keseimbangan saat melintasi persimpangan.
Sambungan ini rawan banjir sehingga terlihat seperti ban. Pada 9 Juli 2022, mobil musisi Charly van Houten juga mengalami kecelakaan akibat ban kempes di KM 102.
104 km
Kelok jalan sekitar 80 derajat Pada tahun 2011, terjadi kecelakaan lalu lintas di km 104 yang menewaskan empat orang.
Mengapa terjadi kecelakaan pada jarak 92 km?
Pakar pariwisata dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Ofyar Z. Tamin menjelaskan, kecelakaan di km 92 disebabkan oleh banyak faktor.
Selain memperburuk kondisi lalu lintas, kesalahan pengemudi atau human error juga memegang peranan penting.
Dalam kasus seperti itu, pengemudi harus fokus sepenuhnya mengendalikan kecepatan kendaraan.
“Saat Anda mendesain dan membangun jalan, ada yang disebut fast design,” kata Tamin. Artinya, mobil akan aman jika melaju saat memasuki jalan raya atau jalan di bawah batas kecepatan.
Ia menambahkan, hasil penelitian ilmiah Polda Jabar pada tahun 2014 menunjukkan pengguna jalan harus berhati-hati di Tol Cipularang KM 90-100 karena ruas yang naik turun dan berangin.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com/Tribun Jabar
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 4 Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92 Sejak 2019, Kenapa Sering Terjadi?