Penyebab ART Tewas Dalam Toren Air di Jakarta Utara Belum Diketahui, Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Reporter TribuneNews24.com Raynas Abdila melaporkan

Tribunenews.com, Jakarta – Kapolsek Kelapa Gading Maulana Mukarm mengatakan, penyebab pasti meninggalnya pekerja penunjang keluarga (ART) di menara air di Kelapa Gading, Jakarta Utara, masih menunggu hasil otopsi.

“Untuk saat ini belum bisa dipastikan karena menunggu hasil otopsi resmi, sehingga penyidik ​​belum bisa menebak penyebabnya, sehingga harus ada keterangan resmi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (25 Oktober 2024). .

Hasil otopsi mengungkapkan apakah ada tanda-tanda kejahatan.

Dia menambahkan: “Rinciannya akan diumumkan kemudian setelah hasil resmi dirilis.”

Dia meminta penyidik ​​memberi waktu kepada penyidik ​​untuk menindaklanjuti petunjuk mulai dari TKP, pemeriksaan ahli, ahli toksikologi darah, urine, dan feses dari organisasi tersebut.

 

Maulana membenarkan ditemukannya benda berbentuk kuas di TKP.

“Diduga korban baru saja selesai membersihkan tower. Menurut saksi atau keterangannya yang kami lakukan pemeriksaan, korban ini sering mandi di lantai tiga tempat tower berada,” jelasnya.

Sebelumnya pada Kamis (24/10/2024), seorang wanita paruh baya ditemukan tewas di sebuah rumah terbelah di sebuah kompleks apartemen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

 

Maulana Mukaram, Komisaris Besar Polsek Kelapa Gading, membenarkan adanya temuan sesosok mayat di dalam tangki air.

“Iya betul, tadi pagi pukul 06.10 WIB kami mendapat informasi ada penemuan jenazah di perumahan dekat Kelapa Gading, jenazah perempuan 55 tahun asal NM yang bekerja di rumah itu. ART).” Kamis (24). /10/2024) kata Maulana kepada wartawan.

Timnya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa beberapa saksi mata serta CCTV di kompleks tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Maulana mengatakan tidak ada barang hilang atau pintu rusak. 

Polisi masih menunggu hasil otopsi dan otopsi dari RS Polri Kramati untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. 

Otopsi luar dilakukan di RS Polri dan juga dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, kata Maulana.

Mereka juga mewawancarai empat orang saksi, antara lain pihak yang menemukan jenazah, sekuriti, dan pihak yang mengetahui kejadian ditemukannya jenazah tersebut.

Korban tinggal di rumah yang ada di TKP, dan pemilik rumah diduga tinggal di luar negeri.

Maulana menambahkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terdeteksi karena hasil kematian tidak disampaikan oleh RS Polri.

Ia mengatakan, “Penyebab meninggalnya korban ini belum bisa dipastikan. Kami akan terus menjelaskannya setelah mendapat hasil dari RS Polri Kramat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *