Laporan jurnalis Endrapta Pramudhiaz dari Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bantuan pangan beras tahap kedua telah dimulai. Distribusi awal ini dimulai di Jakarta.
General Manager Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jakarta berjumlah 269.000, setiap keluarga menerima 10 kilo beras per bulan.
Secara nasional, subsidi beras tahap kedua disalurkan pada KPM 22 juta.
Jadi (Bulog) Pengurus Daerah (Pinwil) DKI Jakarta akan menyalurkan sekitar 2.690 ton beras per bulannya, kata dia saat ditemui pada acara penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua di Kantor Kecamatan Pela Mampang, Jakarta Selatan, Jumat. (05/03/2024).
Bantuan pangan tahap kedua berlangsung pada bulan April hingga Mei hingga Juni.
Namun sejak April lalu masih ada proses verifikasi data yang harus diselesaikan Bulog, penyaluran April diundur ke Mei.
“Pendistribusiannya tiga bulan kami lakukan dalam dua bulan kalender. Kami distribusikan pada bulan April, Mei, Juni, Mei, dan Juni,” kata Bayu.
Sebanyak 269.000 KPM tersebut mencakup 5 wilayah kota dan satu wilayah administratif di DKI Jakarta. Wilayah dengan KPM terbanyak berada di Jakarta Barat, yakni sekitar 67 ribu KPM.
Bayu mengapresiasi kondisi beras Indonesia saat ini yang relatif membaik berkat bantuan pangan beras, sehingga program ini penting untuk terus dilanjutkan.
“Saat ini kondisi beras kita relatif lebih baik. Kalau kita bandingkan inflasi di bulan April misalnya, secara umum inflasi sudah turun dari 0,52 persen di bulan Maret menjadi 0,25 persen saat ini,” kata Bayu.
Inflasi beras di bulan Maret sebesar 2,06 persen, sedangkan di bulan April terjadi deflasi, harga beras turun sebesar 2,72 persen. Jadi kontribusi beras terhadap inflasi di bulan Maret masih positif dari 0,09 persen, di bulan April negatif -0. “. 12 persen,” lanjutnya.
Oleh karena itu, ia melihat upaya pengendalian dan stabilisasi harga beras mulai membuahkan hasil.