Laporan reporter Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yanthi (44), kakak perempuan Ahmad Dafi (16), tersangka korban jenazah yang ditemukan di Sungai Bekasi, mendatangi RS Polri pada Senin (23 September 2024).
Seorang warga Bantar Gebang Kota Bekasi menginformasikan kepada DVI Pos Ante Mortem, adiknya belum kembali ke rumah sejak Jumat (20/09/2024).
Air mata Yantia sudah tak terlihat lagi, ia bersama ibu dan ayahnya masih menunggu hasil identifikasi polisi.
Yanti mengaku hanya bisa menyerahkan diri jika jenazah itu milik adiknya yang ditemukan jenazah di Sungai Bekasi pada Minggu (22 September 2024) pagi.
Dalam kesehariannya, Yanti menggambarkan Dafi sebagai seorang anak yang tidak pernah ikut tawuran apalagi tergabung dalam geng motor.
“Saya belum pernah menjadi anggota geng motor. “Anak terakhir di rumah sibuk mengantarkan paket menjual sekrup,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Yanti masih ingat kapan terakhir kali adik bungsunya berpamitan dengan anak tetangganya, Rizky, dengan sepeda motor Honda Vario warna pink miliknya.
Berdasarkan keterangannya, Dafi pergi makan bersama teman-temannya.
Hingga Jumat malam (20 September 2024) pukul 23.00 WIB, telepon genggam Dafi masih dapat dihubungi, namun teleponnya belum diambil.
Kemudian pada hari Sabtu (21 September 2024) pukul 02.00 WIB saya masih bisa dihubungi dan masih ada dua tanda centang di chat WhatsApp.
“Setelah itu Dafi tidak bisa dihubungi dan WhatsApp-nya ditandai satu,” kata Yanti.
Yanti belakangan mengetahui ada tujuh jenazah ditemukan di Sungai Bekasi dan keluarganya sempat mencari tahu.
Hasil penelusuran menunjukkan foto korban yang dievakuasi dan jejak Dafi yang memakai kalung.
“Terakhir kali dia keluar, dia mengenakan kaus berkerudung berwarna biru muda. “Saya lihat di foto dia sebenarnya memakai kalung saat memasukkan jenazah ke dalam tas,” kata Yanti.
Seiring berjalannya waktu, Yanthi mendapat informasi bahwa Rizki yang mendampingi Dafi ditahan di Polsek Rawalumbu.
Menurut Yanti, Rizky kemudian dibebaskan karena tidak terbukti memiliki senjata tajam.
Rizky kembali ke rumahnya dan menceritakan kepada Dafi tentang situasi saat ia terjatuh ke Sungai Bekasi.
“Iya, dia (Rizky) bilang Dafi seperti orang minta tolong. Mungkin karena tidak bisa berenang dan banyak lumpur,” kata Yanti menirukan ucapan Rizky.
Ahmad Dafi terakhir bersekolah di SMA Citra Nusantara, namun setelah lulus tidak melanjutkan sekolah karena ingin langsung bekerja.
Pihak keluarga berharap polisi bisa segera mengidentifikasi jenazah dan menyerahkannya.
“Makam keluarga sudah disiapkan untuk Dafi di Bantar Gebang,” jelas Yanti. Belum terdeteksi
Direktur Yandokpol RS Polri dan Kapolri Herry Wijatmoko mengatakan hingga Senin (23 September 2024) identitas tujuh jenazah korban Sungai Bekasi belum dapat dipastikan.
Menurutnya, masih diperlukan informasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.
“Belum. Kami sedang menyelidiki Tuan A.
Herry mengatakan, pemeriksaan dasar, meliputi pemeriksaan patologi dan anatomi, telah dilakukan terhadap korban yang terendam air.
“Termasuk screening untuk melihat apakah ada video korban masuk ke dalam air,” jelasnya.
Pihak rumah sakit polisi memastikan tidak ada tanda-tanda luka terbuka atau patah tulang pada ketujuh jenazah tersebut.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Kompol Wira Satya, Minggu (22 September 2024).
Jadi, seperti yang dikatakan petugas forensik kemarin, jelas tidak ada luka terbuka. Kami juga bilang begitu, katanya.
Dari hasil penyelidikan, ada tujuh jenazah yang terendam air.
Sementara pemeriksaan hari ini, Senin (23/9/2024), difokuskan untuk mengetahui penyebab kematiannya.
“Nanti akan kami sampaikan hasilnya lebih detail,” jelas Herry.