Penonton Bakar Panggung Konser Tangerang Lentera Festival: Tiket Rp115 Ribu, Ini Kronologis Lengkap

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) di Lapangan Sepakbola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten berakhir ricuh dan terbakar.

Penonton membakar panggung, alat musik, dan sound system karena marah karena acara musik tidak terlaksana.

Padahal, penontonnya membayar 115.000. Rp.  Penjelasan Kapolri

Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi mengatakan, kerusuhan bermula saat digelarnya konser musik dalam rangka festival Lentera yang rencananya akan dimulai sekitar pukul 7 malam.

Pintu masuk tempat konser telah dibuka sejak sore dan dipenuhi ratusan penonton yang membeli tiket.

Namun acara baru dimulai pada pukul 19.15. Panggung tampak gelap dan sunyi, tanpa presenter.

Penonton yang marah mulai meminta panitia untuk segera memulai acara, bersorak dan menimbulkan kekacauan.

Dalam waktu 15 menit belum ada tanda-tanda panitia akan membuka konser, penonton pun marah-marah dan melampiaskan kekesalannya, sehingga kekacauan pun tak terelakkan.

 Kejadian bermula dari keributan penonton yang marah karena acara tidak dimulai sehingga berteriak ke panitia, kata Ucu saat dikonfirmasi awak media, Minggu malam (23 Juni 2024).

Situasi tak terkendali mulai pukul 19.30 WIB karena penonton dibuat frustasi terhadap pihak penyelenggara konser.

Menurut Ucu, sikap penonton tersebut karena kecewa karena masyarakat datang dan membeli tiket masuk seharga Rp 115.000.

Kemarahan masyarakat kian besar ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung atau offline, di lokasi, padahal sudah mengetahui acara tersebut akan dibatalkan.

Keributan terjadi sekitar pukul 19.00 karena ada penonton yang menuntut hadir di venue dan membayar tiket secara online maupun offline, ujarnya.

“Kalau begini panitia penyelenggara tidak akan menggaji artis untuk tampil, jadi kalau tidak ada artis maka acara tidak akan dimulai,” lanjutnya.

Situasinya semakin memburuk dari hari ke hari hingga akhirnya menjadi tak tertahankan. Ratusan penonton yang hadir mulai menyerbu panggung dengan ekspresi kecewa.

Bahkan pengeras suara atau sound system berukuran besar menjadi sasaran kemarahan masyarakat dan dibakar, seiring dengan semakin membesarnya api.

“Jika penonton benar-benar membakar sound system, tidak hanya menyebar ke mana saja tapi ke seluruh sound system,” ujarnya. Komisi lolos

Kapolres mengatakan, dalam situasi kisruh tersebut, tidak ada satu pun anggota komisi yang memberikan penjelasan kepada hadirin.

“Panggung tidak pernah diisi orang, panitia bahkan tidak berani tampil saat produksi sehingga penonton kecewa dan marah,” jelasnya.

Ucu menegaskan, situasi lokalisasi saat ini sudah efektif terkendali dan berangsur-angsur membaik.

Pasalnya, polisi langsung menguasai konser tersebut, tampil di hadapan penonton dan mengumumkan berakhirnya konser.

“Kami minta penonton belok kanan (ke rumah) karena konser musik ini kami hentikan karena tidak ada artis,” ujarnya.

“Situasinya sudah jelas sekarang, tidak ada yang melihat. Kami juga mengerahkan 120 personel gabungan polisi dan TNI untuk mengamankan acara tersebut,” jelas Ucu. Guyon Waton dan NDX AKA menjelaskan tak mau tampil

Guyon Waton dan NDX AKA akan mengisi konser musikal tersebut.

Dalam pesan terbarunya di Instagram, Guyon Waton menjelaskan alasan pembatalan penampilannya karena biaya panggung yang belum dibayar panitia.

“Mohon maaf kawan-kawan Tangerang, namun untuk terselenggaranya acara Festival Lampion Tangerang 2024, kami masih menunggu panitia melaksanakan kewajiban administratif Guyon Waton dan Ndx Aka,” tulis manajemen Guyon Waton, Minggu.

Meski telah dicapai kesepakatan antara panitia dan Guyon Waton bahwa biaya tersebut akan diganti pada hari yang sama.

Sebab, komisi sebelumnya hanya dibayarkan setengah atau 50 persennya.

Kecuali kontraktor, biaya pemasok tidak ditanggung.

Hingga tulisan ini dibuat, belum ada informasi atau penjelasan dari panitia Festival Lampion.

Di sisi lain, berdasarkan pemberitaan beberapa penonton di media sosial, panitia dikabarkan melarikan diri dan manajer Guyon Waton mengambil alih panggung untuk menjelaskan kericuhan tersebut.

Pengarang: Gilbert Sem Sandro

Artikel telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Kronologi Konser Lentera Tangerang 2024 Chaos Festival

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *