Penjelasan Satpam Gereja di Tangsel yang Viral Jarinya Putus Karena Rebutan Lahan Parkir

TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT- Satpam Gereja Immanuel Tangsel (Tangsel) Abdul Muis (46) mengalami patah jari saat terjadi perkelahian di dalam bus.

Abdul Muis awalnya mengaku jarinya digigit pelaku Ivan Misanto alias Botol (50), dan baru diketahui jarinya patah.

“Saya tidak tahu kapan digigit, tidak tahu,” ujarnya saat ditemui Kompas.com di Gereja Immanuel, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangsel, Jumat (2/5/2024).

Abdul baru mengetahui jari kirinya patah saat berobat ke kantor Masjid Raya Bintaro yang jauh dari tempat kejadian perkara (TCP). Karena dia melihat darah di jarinya.

“Saya sedang memegang tangan saya di kantor gereja. ‘Saat saya di gereja, ‘jarinya patah, di mana dia?’

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Abdul menata mobil jamaah Masjid Raya Bintaro Raya yang diparkir di Masjid Immanuel.

Sekadar informasi, Masjid Raya Bintaro Raya dan Masjid Immanuel letaknya bersebelahan. Kedua masjid tersebut bersebelahan dengan Jalan Flamingo.

“Gereja memiliki tempat parkir (tetapi terbatas). Jadi lari ke gereja (taman). “Tidak ada pengadilan (sholat), tapi orang salat tarawih,” kata Abdul.

“Kalau malam tidak ada masjid (pekerjaan) dan karena masjid itu rekanan masjid, itu kuasa, ada pinjaman di kantor, pakai surat. “Umumnya parkirnya dipinjam untuk gereja. ,” dia melanjutkan.

Korban sedang melindungi kendaraannya saat mendengar teriakan botol di dekat Jalan Flamingo.

Tidak lama kemudian, Botol memasuki Gereja Immanuel dan mereka berbincang baik. Namun korban meyakini dirinya sedang dalam pengaruh alkohol.

“Tidak, (bicaranya) biasa saja, tidak adu otot. Dia tidak suka, tidak suka, salah satunya Suwandi tidak mau parkir di sini,” kata Abdul.

Suvandi adalah pegawai Gereja Immanuel. Abdul meminta bantuan Suvandi karena terjebak dalam servis mobil.

Sebanyak yang diinginkan Botol, Abdul berkata, “Saudaraku, apa yang kamu inginkan?” mendorongnya dengan mengatakan.

“Jaraknya cukup dekat. Kita berbicara tentang lebih dari satu meter. Ya, perutku disikut. “Tidak terpikir oleh saya untuk memukulnya, saya hanya terjatuh, respon (siku) darinya,” kata Abdul.

Lalu tiba-tiba posisi tubuh Bottle telentang.

“Tapi tangannya masih bergerak. Saya posisikan dia jongkok. Saat saya tengkurap, jari telunjuk tangan kiri saya masuk (ke mulut). “Iya, bukan tawuran di bus, saya’ kata Abdul, tidak tahu apakah Botol punya masalah pribadi dengan Suwandi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *