Penjelasan Mendagri soal Pertukaran Pj Gubernur Sulawesi Barat dengan Sulawesi Selatan

Reporter Tribunnews.com Rizky Sandy Saputra melaporkan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian resmi melantik 5 penjabat gubernur pada Jumat (17/5/2024).

Dua dari lima gubernur sementara tersebut bukanlah sosok baru yang secara de facto menjadi kepala negara.

Diantaranya Bashir dan Zudan Arif Fakhrullah.

Atas janji dan pelantikan tersebut, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melalui Tito Karnavian memerintahkan penggantian kedua jabatan tersebut.

Bahir yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Sulawesi Selatan, kini dilantik menjadi Wali Kota Sulbar.

Sementara itu, Zudan Arif yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Sulawesi Barat kini dilantik menjadi Wali Kota Sulsel.

Menanggapi situasi tersebut, Titus menjelaskan alasannya. Pejabat sementara Kementerian Dalam Negeri RI diberi kesempatan memimpin daerah sebanyak-banyaknya.

“Saya sudah bilang sebelumnya,” kata Tito sambil berbicara. Pada prinsipnya, kami mengharapkan Kementerian Dalam Negeri untuk memahami lebih banyak layanan yang mereka berikan di wilayah tersebut. “Jika Pak Zudan membutuhkan waktu satu tahun, Pak Balashir akan membutuhkan waktu lebih lama.” Kepada awak media usai acara peresmian. Oleh Kementerian Dalam Negeri RI pada Jumat (17/5/2024).

Ia menambahkan, Tito berharap keduanya mendapat pengalaman baru dengan berpindah posisi di Pj Gubernur.

Tak hanya itu, mantan Kapolri ini yakin keduanya akan memahami permasalahan di berbagai bidang setelah mendapat lebih banyak pengalaman.

Otomatis mereka pindah lokasi dan punya tempat baru, pengalaman baru. Pak Zudan lebih tahu tentang Sulsel, seperti apa, apa kendalanya? Dengan ikut. Pak Bahir jadi lebih tahu banyak tentang selatan. Kalau Sulawesi pindah Kepada Sulbar, Ia akan lebih memahami permasalahan yang ada di Sulbar.

Ia menyatakan akan menangani persoalan-persoalan strategis bagi Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahir.

Salah satunya berada di dekat ibu kota negara yang baru.

Ia menambahkan, “Sulawesi Barat menjadi salah satu permasalahan terkait IKN. “IKN harus kita lalui sedikit-sedikit dan harus kita perkuat di Sulbar.”

Bahir mengatakan, Sulawesi Barat, provinsi tempatnya bekerja saat ini, sedang menjalani masa jabatan gubernur yang ketiga.

Bahir sebelumnya menjabat Gubernur Kepulauan Riau dan Sulawesi Selatan.

Melalui hal tersebut, Bahir mengaku sangat memahami situasi dan permasalahan di Sulawesi.

“Sulawesi Barat satu wilayah dengan Sulawesi Selatan, dan saya memahami wilayah ini karena ini desa saya dan Sulawesi Selatan,” ujarnya.

“Insya Allah masyarakat Korea Utara dan kemudian pejabat daerah, maka warga saya adalah orang yang lebih tua,” kata Bahir. Saya juga mempunyai banyak saudara. Jadi, Tuhan menghendakinya.’

Sekadar informasi, Tito Karnavian pada Jumat (17/5/2024) melantik 5 penjabat gubernur sesuai dengan Keputusan Presiden (Siprus) Nomor 60/P/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Gubernur Maluku Barat, Sulawesi Barat, dan Barat. Sulawesi. Sulawesi. Banten dan Gorontalo.

Ditunjuk:

1. Dr. Samsuddin Abdulkadir, Plt Gubernur Maluku Utara M

2. Dr. Al Muktabar, sebagai gubernur sementara Banten

3. Dr. Bakhtiyar, selaku Pj Gubernur Sulawesi Barat

4. Dr. Ir. Mohammad Rudi Salahuddin, MEM Pj Gubernur Gorontalo

5. Profesor. Dr. Selaku Penjabat Sementara Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *