Penjelasan Kuasa Hukum Soal Teuku Ryan Tidak Beri Nafkah Batin ke Ria Ricis

Laporan reporter Tribunnews.com Fauzi Alamsya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak diketahui Teuku Ryan memberikan dukungan spiritual kepada Ria Risis.

Namun menurut kuasa hukum Teuku Ryan, penggugat Dedi Rizal Armidi alias Ria Risis tidak menunjukkan bukti apa pun terkait keterangannya di persidangan.

Masalah dukungan spiritual sebenarnya adalah kuasa hukum lawan dalam kasus ini tidak memberikan bukti apa pun selama persidangan, kata Dedi Rizal Armidi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (6 Mei 2024).

Kenyataannya, pihak Teuku Ryan ingin membuktikan bahwa warga Aceh tidak mencari nafkah dan tidak berjuang.

Pasalnya, sesuai surat cerai, Leah Lysis berusaha membawa Ryan ke rumah sakit karena tidak memberikan dukungan emosional.

“Tentunya bagi orang yang dituduh mengalami masalah disfungsi ereksi atau ejakulasi dini harus mendaftarkan surat keterangan dokter,” kata Dedi.

“Bukan itu sama sekali. Memang benar saya ada di rumah sakit, tapi itu hanya konsultasi dan tidak ada pengobatan untuk Ryan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Leah Lysis mengaku kurang mendapat dukungan spiritual selama menikah dengan Teuku Ryan. Hal itu terlihat dari permohonan cerai Leah Lysis dan Teku Ryan.

“Kurangnya dukungan moril dari tergugat (Teuku Ryan),” bunyi surat keputusan cerai yang dikutip Tribunnews.com, Selasa (7 Mei 2024).

Sang YouTuber kemudian menjelaskan bahwa sangat sulit bagi YouTuber untuk melahirkan secara alami karena hubungan pasangan tersebut yang minim sejak Leah Lysis hamil dan kurangnya dukungan emosional dari Tku Ryan.

Ia melanjutkan, “Sejak kehamilan trimester kedua hingga hari kelahiran, komunikasi antar pasangan mulai jarang, dan dokter mengatakan bahwa penggugat tidak dapat melahirkan secara normal karena salah satu faktornya adalah kurangnya komunikasi antar pasangan. pasangan.” Dia melanjutkan.

Pasca kehamilan Ria Risis, YouTuber Teuku mengaku hanya mendapat sedikit dukungan spiritual dari Ryan.

Teuku dalam keterangannya mengatakan Ryan tidak mendapat dukungan kesehatan mental karena stres pekerjaan.

Ia melanjutkan, “Selama empat bulan setelah melahirkan, pasangan tersebut beberapa kali melakukan hubungan seks, dan selama delapan bulan terakhir, penggugat tidak menerima dukungan psikologis apapun akibat stres di tempat kerja.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *