Penimbangan Bayi Serentak untuk Petakan Stunting Ditargetkan Rampung Juli

Dilansir reporter Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, Semarang – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan pelaksanaan tes bayi serentak dengan program keterlambatan perkembangan pada Juli 2024.

Hal ini dilakukan menyikapi angka stunting dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024 yang menunjukkan sedikit penurunan sebesar 0,1%.

Di bawah bimbingan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, kampanye intervensi penimbangan dan pengukuran tinggi badan bayi dilakukan serentak di posyandu seluruh Indonesia sepanjang bulan Juni.

“Kami berharap dapat melakukan validasi dan validasi melalui pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat secara elektronik (E-PPGBM) setelah mengumpulkan lebih dari 95% data,” kata Kepala BKKBN Dr. Hasto saat Intervensi Serentak Percepatan Angka Stunting 2024, Semarang, Kamis (27 Juni 2024).

Ia optimistis pada awal Juli 2024, data stunting hasil verifikasi dan validasi (verval) akan dipublikasikan bersama. ,

Alhamdulillah, pelaporan Jateng hari ini sudah mencapai 96%. Kota Semarang juga sudah mencapai 99%, kata Dr. Bergegas.

Ia berharap para anggota dewan dan wali kota bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mendukung data prevalensi stunting di wilayahnya. ,

Badan tersebut dapat diajak untuk bersama-sama menghitung sampel nilai verifikasi. Bisa juga mengajak perguruan tinggi bersama-sama agar validitas verifikasinya cukup tinggi. ,

Ia mengingatkan sekali lagi mengapa penting untuk mengurangi keterlambatan perkembangan.

Saat ini, indikator kualitas sumber daya manusia yang paling mendekati adalah Human Capital Index (HCI). HCI mencerminkan angka, yaitu. seberapa terampil seseorang ketika bekerja untuk suatu organisasi, dinilai melalui leverage modal.

“Perbedaan antara mereka yang mengalami keterlambatan perkembangan dan yang tidak mengalami keterlambatan perkembangan adalah 22 persen. Jadi jelas kalau kita punya banyak penyandang disabilitas perkembangan, maka terlalu banyak kekurangan dalam hal peningkatan kualitas institusi,” kata Dr. Neraka.

Indeks sumber daya manusia merupakan indikator penting mengenai potensi produktivitas suatu negara untuk generasi mendatang. ,

Indeks ini menggabungkan berbagai faktor termasuk kesehatan, pendidikan, dan kemampuan seseorang untuk bekerja secara produktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *