TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus penyewaan mobil kembali memakan korban jiwa.
Pada Kamis, 6 Juni 2024, seorang pengusaha rental mobil asal Jakarta dibunuh warga saat mengambil mobil sewaannya di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Peristiwa tragis kembali terjadi pada Kamis, 2 Januari 2025.
Dimana raja rental mobil Tangerang Ilyas Abdurrahman tewas ditembak penjahat rental mobil di persinggahan KM 45 jalan Tangerang-Merak Banten. Sering terjadi
Menanggapi hal tersebut, Raihan Rivai, Ketua Umum Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) Jabodetabek, mengatakan kasus mobil dibawa pergi oleh penyewa merupakan hal biasa.
Dia mengatakan komunitasnya rata-rata menerima dua hingga tiga kasus seperti itu dalam sebulan.
“Hal ini sudah sering terjadi, tapi bedanya sekarang ada pembunuhan dan penembakan.”
Raihan mengatakan mafia itu terlibat kasus penipuan sewa mobil.
Penyewanya bernama Wayang.
Dalam pembunuhan Ilyas, dalang Ajat Sudajat menyewa mobil di rumah kontrakan korban.
Ajat sendiri juga ditangkap polisi.
“Di mana pun penyewa seperti dia itu boneka, kalau di belakangnya ada mafia, mereka akan menjual mobil itu hanya sebagai mobil dan STNK tanpa BPKB,” kata Raihan.
Raihan mengatakan, penggunaan kejahatan seperti itu terus meningkat karena minat terhadap pasar gelap begitu tinggi.
Dia mengatakan banyak masyarakat yang cenderung membeli mobil murah meski tidak memiliki BPKB, sebagai tanda keabsahan mobil tersebut.
“Dan karena harganya mungkin hanya seperempat harga mobil, banyak pasar yang mau membelinya,” kata Raihan.
Sebaliknya pembeli merasa menjadi korban jika mobil yang dibelinya ingin sah menjadi milik pemiliknya.
“Karena mereka paham kalau mereka membeli mobil itu, padahal sebenarnya tidak legal dan kami dari Tenant, kami ingin punya mobil juga.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak tergiur membeli mobil hanya berSTNK tanpa BPKB.
“Karena resikonya besar. Bisa juga akibat mafia Asosiasi Kejahatan Penyewaan Mobil
Terungkap dua anggota TNI Angkatan Laut diduga terlibat dalam penembakan hingga tewas pemilik mobil sewaan di Tol Tangerang-Merak sepanjang 45 km.
Kedua perwira TNI Angkatan Laut tersebut kini ditahan di Polsek Puspomal.
Kabid Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, ada empat orang yang terlibat dalam penembakan hingga tewas pemilik mobil sewaan tersebut.
Keempatnya saat ini ditahan.
Dua dari empat penyerang merupakan warga sipil bernama Ajat Supriatna alias AS dan seorang pria bernama Ben.
Dua penyerang lainnya berasal dari TNI Angkatan Laut yang saat ini dikuasai Pomal.
Anton Junaidi, Ketua Umum Asosiasi Rental Mobil Indonesia, mengatakan bisnis rental mobil kerap menjadi sasaran para pelaku kejahatan.
Ada berbagai cara untuk mengalihkan kendaraan sewaan kepada pihak lain.
“Ini risiko bagi bisnis kami. Era penjahat bayaran sudah tiba. Pendekatan mereka adalah menjual dengan hipotek atau menjual dengan jaminan sambil menyewa kendaraan,” katanya.
Pendukung yang mencurigakan
Menurut Kabareskrim Polri 2009-2011, meningkatnya pelaku kejahatan sewa mobil disebabkan ketidakmampuan Kompol (Purn) Ito Sumardi untuk memisahkan diri dari keberadaan kelompok tersebut.
Mengutip Kompas.TV, Ito Sumardi mengatakan banyak pelaku kejahatan yang berani menyewa mobil karena memiliki orang-orang kuat yang mendukungnya di Polri, TNI, dan ormas.
“Pelaku perusahaan ini paham, karena mereka punya tulang punggung,” ujarnya. “Mungkin ada beberapa kelompok utilitas yang menyulitkan pemilik rumah.”
Sumber: Kompas.TV/Tribune Jakarta
Artikel tersebut telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul “Komunitas rental tahu banyak mobil sewaan yang dirampas karena tingginya minat pasar gelap”.